PRIORITAS, 14/8/25 (Jakarta): Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berencana membangun perkebunan kelapa dalam seluas setengah juta hektar (Ha) di sejumlah daerah terutama di Sulawesi, Sumatera, dan Jawa.
“Rencana tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, saat bertemu para stakeholder pertanian dan perkebunan di Kantor Kementan di Jakarta,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI), Lulu Paputungan, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Mediaperkebunan, hari Kamis (14/8/25).
Investasi yang dibutuhkan diprediksi mencapai Rp 7,2 triliun, dengan keuntungan kumulatif Rp 700,94 triliun.
Jika hal itu berhasll, diprediksi mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.156.246 orang, dan seluruh orientasi pengembangannya adalah untuk ekspor.
Lulu Paputungan yang ikut dalam pertemuan tersebut, menyebutkan pembangunan lahan baru perkebunan kelapa itu, akan melibatkan badan usaha milik negara (BUMN), dalam hal ini PTPN 1, serta para petani dengan pola inti plasma.
Niat baik pemerintah itu bakal dilakukan dalam tiga tahun ke depan. Namun dalam pertemuan itu, Mentan berbicara secara umum mengenai komoditas apa saja yang akan dikembangkan ke depan.
“Karena secara mendetail yang menyampaikan adalah pejabat setingkat Direktorat Jenderal di Kementan”, ujar Paputungan.
Petani jadi peserta
Ia sangat menyambut baik rencana pengembangan perkebunan kelapa dalam tersebut dan siap membangun komunikasi dengan pihak PTPN I, agar para petani yang menjadi anggota APKI kelapa bisa menjadi peserta plasma.
“Tentu saja kami akan membangun komunikasi dengan PTPN I mengenai hal ini, sekaligus menyiapkan para petani anggota APKI agar kelak, mudah-mudahan, bisa menjadi petani plasma binaan dari PTPN I sebagai perusahaan inti,” jelas Lulu Paputungan.
Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut terungkap pemerintah berencana membangun 500.000 hektar (Ha) atau setengah juta Ha yang diproyeksikan di sejumlah provinsi di Indonesia, seperti Sulawesi, Sumatera, termasuk di Pulau Jawa.
Kelapa dalam yang bisa dipanen atau dihasilkan melalui program inti plasma tersebut, nantinya akan diprioritaskan untuk hilirisasi atau dijadikan produk olahan berupa coconut milk (santan) serta produk samping lainnya.(P-Jeffry W)