27.8 C
Jakarta
Thursday, August 14, 2025

    Lakon fantasi “Mencari Semar” Teater Koma siap pentas 13-17 Agustus

    Terkait

    PRIORITAS, 13/8/25 (Jakarta): Teater Koma, bakal manggung lagi dalam waktu dekat, yaitu 13-17 Agustus 2025. Kelompok seni legendaris Indonesia itu akan mementaskan lakon fantasi “Mencari Semar” menampilkan punakawan Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng.

    Dalam prapementasan di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa (12/8/25), penulis dan sutradara pementasan, Rangga Riantiarno, mengatakan lakon fantasi mitologi Jawa itu diberi sentuhan futuristik melalui narasi fiksi ilmiah, menciptakan pengalaman teater yang imersif (mendalam, menyeluruh, red.) dan memikat.

    “Ceritanya terinspirasi dari lakon-lakon wayang Teater Koma sebelumnya, dibumbui sedikit unsur fiksi ilmiah,” kata Rangga yang tak lain adalah putra pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno (alm) dan Ratna Riantiarno. N. Riantiarno meninggal dunia Januari 2023 lalu.

    Jimat Kalimasada

    “Mencari Semar” mengisahkan tentang Semar, sang panakawan bijak yang telah pensiun dan tinggal di Karang Tumaritis. Dalam tubuhnya tersimpan pusaka sakti, Jimat Kalimasada.

    Di sisi lain, Kekaisaran Nimacha, sebuah peradaban futuristik yang terancam punah, berupaya untuk mendapatkan Kalimasada. Lima agen dengan nomor dan warna berbeda, 01 (merah), 02 (biru), dan 03 (perak/hijau), 04 (ungu),dan 05 (kuning), diutus untuk mencari Semar.

    Mereka meyakini bahwa jimat tersebut mampu menulis ulang “Perintah Utama” yang menjadi dasar kehidupan mereka. Melalui pementasan itu, penonton akan dibawa dalam perjalanan waktu yang dinamis, berkat tata panggung modern dan skenografi yang kaya dengan visual.

    Pada saat bersamaan, elemen khas Teater Koma tetap dihadirkan, mulai dari kostum penuh warna, nyanyian jenaka, hingga tarian teatrikal dan humor yang relevan dengan keadaan saat ini.

    “Semarphone” dan “Ajian Kentut”

    Penonton dapat melihat humor komunikasi jarak jauh Semar difasilitasi oleh kecerdasan “Semarphone”, ada juga jurus pamungkas Semar yang ditakuti para musuh, “Ajian Kentut”.

    Skenografer “Mencari Semar”, Deden Bulqini, mengatakan ia telah menyiapkan konsep skenografi ke arah pengalaman visual yang responsif dalam pementasan yang dimulai Rabu (13/8/25) malam nanti.

    “Artinya, set panggung tidak hanya memperkuat suasana, tetapi juga menjadi bagian dari dramaturgi,” kata Deden, dilansir dari Antara.

    Selama ini, Teater Koma yang tahun ini berusia 48 tahun berupaya tetap konsisten menghadirkan dua produksi panggung setiap tahun. Ratna Riantiarno, mengatakan, pihaknya terus menjaga momentum itu sebagai perjalanan menuju ulang tahun ke-50 Teater Koma pada 2027.

    “Sekaligus ungkapan terima kasih atas dukungan dan energi penonton yang membuat kami semangat berkarya dan tidak pernah titik selalu koma,” kata Ratna berfilosofi. (P-Rebecca WT)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini