25.1 C
Jakarta
Wednesday, June 18, 2025

    AS akan miliki jet tempur generasi baru F-47 buatan Boeing

    Terkait

    PRIORITAS, 24/3/25 (Washington): Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan Angkatan Udara telah memilih Boeing untuk memproduksi jet tempur generasi terbaru. Trump yang menjadi presiden AS ke-47, mengumumkan nama jet baru itu, F-47.

    Trump memilih Boeing ketimbang Lockheed Martin untuk kontrak jet tempur besar.  Boeing memenangkan kontrak senilai lebih dari $20 miliar (atau sekitar Rp.320 triliun) untuk membangun jet tempur canggih AS.

    Kontrak untuk membangun jet tempur generasi keenam paling canggih milik angkatan udara AS ini, memberikan perusahaan tersebut kemenangan yang sangat dibutuhkan dan meningkatkan sahamnya.

    Program Next Generation Air Dominance (NGAD) atau Dominasi Udara Generasi Berikutnya akan menggantikan F-22 Raptor milik Lockheed Martin, dengan pesawat berawak yang dibuat untuk memasuki pertempuran bersama drone.

    “Kami sudah memesan banyak. Kami tidak bisa memberi tahu harganya,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, Washington DC, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari CBC News, hari Senin (24/3/25).

    Saham Boeing naik lima persen setelah perusahaan AS itu mengalahkan Lockheed Martin dalam kesepakatan pembuatan pesawat tempur baru. Sebaiknya saham Lockheed turun hampir tujuh persen.

    “Sekutu-sekutu kita terus-menerus menelepon,” kata Trump, seraya mengatakan penjualan ke luar negeri bisa menjadi pilihan. “Mereka juga ingin membelinya”, ungkapnya.

    Lebih adaptif

    Desain pesawat ini masih menjadi rahasia umum, tetapi kemungkinan akan mencakup fitur siluman, sensor canggih, dan mesin mutakhir.

    Dibandingkan dengan F-22, pesawat jenis baru F-47 ini akan lebih murah, namun lebih adaptif terhadap ancaman di masa depan. “Kami akan memiliki lebih banyak F-47 dalam inventaris kami,” kata kepala staf angkatan udara, Jenderal David Allvin.

    NGAD dirancang sebagai “keluarga sistem” yang berpusat di sekitar pesawat tempur generasi keenam untuk melawan musuh seperti Cina dan Rusia.

    Allvin mengatakan F-47 akan memiliki jangkauan yang jauh lebih jauh, kemampuan siluman yang lebih maju dan akan lebih mudah didukung daripada F-22.

    Boeing bangkit lagi

    Kemenangan ini merupakan dorongan besar bagi perusahaan Boeing bangkit dari keterpurukan. Boeing sebelumnya mengaku bersalah atas penipuan kriminal, membayar denda AS sebesar $243 juta dalam kesepakatan yang diusulkan atas kecelakaan fatal.

    Kecelakaan itu yakni jet 737 MAX yakni Lion Air di Indonesia tahun 2018 dan Ethiopian Airlines di Etiopia tahun 2019. Dua kecelakaan ini menewaskan semua penumang dan awak yang berjumlah 346 orang.

    Unit Boeing yang membuat pesawat jet penumpang juga telah menghadapi pengawasan ketat sejak serangkaian krisis,  termasuk keadaan darurat di udara pada Januari 2024 melibatkan pesawat 737 Max 9 milik Alaska Airlines, yang baru yang kehilangan empat baut utama.

    Pada bulan Januari, Boeing melaporkan kerugian tahunan sebesar $11,8 miliar di AS — kerugian terbesar sejak tahun 2020 — akibat masalah di unit utamanya, bersama dengan dampak dari pemogokan yang menghentikan produksi sebagian besar pesawat jetnya.

    Boeing juga telah kalah bersaing dengan Airbus dalam hal pengiriman dan menjadi sasaran regulator dan pelanggan menyusul kesalahan langkah. Administrasi Penerbangan Federal pada awal tahun 2024 memberlakukan pembatasan produksi bulanan.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini