PRIORITAS, 8/12/24 (Jakarta): Perayaan Natal Nasional 2024 yang sedianya akan dilangsungkan di Kota Manado, Sulawesi Utara, dibatalkan panitia nasional. “Pemerintah Provinsi Sulut baru saja menerima informasi pembatalan tersebut dari Panitia Nasional,” kata Kepala Dinas Kominfo Sulut, Steven Liow, kepada media, Minggu (8/12/24).
“Padahal Pemerintah Provinsi Sulut sudah siap untuk menjadi tuan rumah. Tapi mungkin ada berbagai pertimbangan, sehingga perayaan Natal Nasional itu akhirnya dilaksanakan di Jakarta,” ujar Steven Liow yang kemudian menambahkan, penunjukan Manado sebagai tempat perayaan Natal Nasional 2024 bukan sembarangan. Penunjukan itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 1111 Tahun 2024, tertanggal 30 Oktober 2024. Dalam SK itu, disebutkan pelaksanaannya adalah 27 Desember 2024.
Dikutip dari media setempat, cahayasiang.id, ia mengungkapkan, dalam pantauannya, keputusan pemindahan tempat perayaan dan tanggal pelaksanaan Natal Nasional 2024 sudah ada sejak Jumat (6/12/24) saat Ketua Panitia, Thomas Djiwandono, beraudiensi dengan Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) di Grha Oikoumene, Jakarta.
Dalam audiensi tersebut, Thomas Djiwandono yang juga adalah Wakil Menteri Keuangan RI, mengatakan puncak perayaan Natal Nasional dilaksanakan pada 28 Desember 2024 di Indonesia Arena, GBK Senayan, Jakarta. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan hadir. Pernyataan tersebut diperkuat dengan siaran pers Panitia Nasional hari Minggu ini.
Saran dari PGI
Dalam keterangan pers Panitia Natal Nasional 2024, Minggu (8/12/24), disampaikan bahwa pada pertemuan Panitia Natal Nasional 2024 yang dipimpin Ketua Umum, Thomas Djiwandono, Jumat lalu, diungkapkan tema Natal tahun ini adalah “Kembali ke Bethelem”. Tema tersebut diangkat sebagai refleksi atas nilai-nilai kasih, damai, keadilan, dan kesederhanaan.
“Kami mengimplementasikan tema ini dengan semangat bakti sosial kemanusiaan dan ekologis. Terinspirasi oleh pesan kunjungan Paus Fransiskus,” kata Thomas yang juga adalah keponakan Presiden Prabowo Subianto. Diketahui, tema tersebut disampaikan panitia nasional saat beraudiensi dengan Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) di Grha Oikoumene, Jakarta, Jumat lalu.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Wakil Ketua Umum Letjen TNI Budi Sulistya, Koordinator Bidang Puncak Acara Chatarina Girsang, Wasekum Yustinus Prastowo. Kemudian, Bendahara Wiwin Istanti dan Mei Ling.
Dijelaskan, puncak acara tersebut akan dilaksanakan bersama tokoh lintas agama dan 13.000 umat Kristiani. “Semangat inklusivitas melibatkan seluruh pihak serta doa untuk keselamatan bangsa, para pemimpin, dan masyarakat menjadi fokus utama,” ujarnya.
Diungkapkan, dalam pertemuan, Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, menyampaikan, perayaan Natal Nasional 2024 hendaknya menjadi momentum untuk mengingatkan kita pada kehadiran Kristus yang membawa damai, tidak hanya kepada manusia, tetapi juga alam semesta. “Perayaan Natal Nasional 2024, hendaknya juga menjadi momentum kesatuan umat Kristen,” lanjutnya.
“Dulu ada Natal Nasional yang dilakukan oleh Korpri, tapi setelah dipegang pemerintah ada tradisi yang sangat baik bagi Katolik dan Protestan, bisa secara bergantian. Sehingga ada kesepahaman untuk berjalan bersama. Tema yang dipakai juga mengikuti tema yang dikeluarkan oleh PGI-KWI,” ujarnya lebih lanjut.
Pdt Gomar Gultom juga mengingatkan apa yang diwariskan TB Silalahi terkait perayaan Natal Nasional yang selalu meramu perayaan Natal sedemikian rupa sehingga dapat berjalan dengan baik.
“TB Silalahi dalam susunan acara membuatnya tidak ibadah tetapi berupa perayaan didalamnya ada nyanyian, dan pesan Natal disampaikan tidak dalam khotbah tetapi narasi. Mohon ini juga dipertimbangkan panitia,” ucapnya.
Selain itu, ia pun mengingatkan pula agar ornamen-ornamen perayaan Natal betul-betul menggunakan dan menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. “Ornamen-ornamen Natal hendaknya bisa menggunakan kekayaan budaya kita, jangan kita meniru budaya Barat,” tandas Pdt. Gomar Gultom, yang lalu menegaskan dukungan PGI terhadap perayaan Natal Nasional 2024 ini.
Hal senada juga disampaikan Ketum PGI terpilih Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty. “Perayaan Natal Nasional dimasa rekonsiliatif ini, mendatangkan kebaikan tidak hanya bagi umat Kristen tetapi juga bangsa Indonesia.” kata Pdt Jacklevyn.
Thomas Djiwandono mengapresiasi semua masukan yang disampaikan oleh MPH-PGI. “Masukan yang sangat baik, kami akan coba formulasikan di susunan acara. Soal budaya Nusantara itu luar biasa,” ujar Wakil Menteri Keuangan RI ini. (P-ht)