Mobil-mobil yang terendam banjir terlihat di Provinsi Yala, Thailand, pada 3 Desember 2024. (Foto ANTARA/Xinhua)
PRIORITAS, 3/12/24 (Jakarta): Korban jiwa akibat banjir besar yang melanda wilayah selatan Thailand terus bertambah. Hingga Selasa (3/12/24), jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 25 orang.
Meskipun ketinggian air di sejumlah wilayah mulai berangsur surut, enam provinsi masih mengalami genangan banjir yang signifikan, menurut laporan dari Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand.
Sejak hujan deras yang dimulai pada 22 November, lebih dari 664.000 rumah tangga di 10 provinsi terdampak banjir bandang dan curah hujan ekstrem.
Situasi ini memaksa hampir 29.000 orang untuk meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat penampungan sementara yang telah disediakan.
Departemen tersebut menyampaikan bahwa evakuasi massal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan warga di tengah bencana yang meluas.
Seperti dikutip Antara, kondisi ini tidak hanya membawa duka akibat hilangnya nyawa, tetapi juga memberikan tantangan besar dalam penanganan dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan.
Infrastruktur publik, termasuk jalan, jembatan, dan jaringan listrik, dilaporkan mengalami kerusakan yang signifikan, mempersulit upaya bantuan kemanusiaan.
Pemerintah setempat dan lembaga kemanusiaan terus berupaya memberikan bantuan logistik, makanan, serta kebutuhan mendesak lainnya kepada para pengungsi.
Banjir di Thailand selatan menjadi pengingat akan dampak serius perubahan iklim, di mana intensitas dan frekuensi bencana alam seperti ini kian meningkat.
Pemerintah Thailand menyerukan solidaritas nasional dan kerja sama internasional untuk mendukung pemulihan wilayah terdampak, sembari mencari solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana di masa depan. (P-Gio R)