PRIORITAS, 25/8/2024 (Jakarta): Album Badai Pasti Berlalu yang dinobatkan sebagai album Indonesia terbaik oleh majalah Rolling Stone Indonesia pada tahun 2007, dirilis ulang dalam bentuk piringan hitam (vinyl) oleh label rekaman Mastersound dan Elevation Records.
Co-founder PHR Pressing yang mewakili Elevation Records, Taufiq Rahman menjelaskan alasan di balik perilisan ulang Badai Pasti Berlalu karena rilisan fisik album tersebut saat ini sudah sulit ditemukan. Album yang pertama kali rilis tahun 1977 itu, kata Taufiq, juga sebelumnya tidak pernah dirancang untuk rilis dalam bentuk piringan hitam.
“Ini kan album yang sudah monumental tapi sama seperti kebanyakan album-album masterpiece di Indonesia, artefak fisik dari tahun itu sudah tidak ada pasti,” kata Taufiq dalam sebuah sesi gelar wicara di Jakarta Pusat pada Minggu (25/8/2024).
“Secara visual album ini kan tidak pernah dirancang untuk dirilis sebagai format piringan hitam karena itu awalnya hanya dirilis dalam format kaset dan tidak pernah ada format vinyl dari tahun 1977 dan vinyl yang beredar yang harganya hampir ratusan juta itu mungkin adalah copy radio yang hanya dicetak dalam jumlah yang sangat terbatas,” jelasnya.
Taufiq mengaku proses penerbitan ulang album ini dilakukan dari nol dengan pihak label mencari terlebih dahulu rekaman audio versi tahun 1977 dengan kualitas terbaik.
Dalam menghasilkan rekaman lagu dengan kualitas lebih baik, Taufiq menjelaskan pihaknya sampai menggandeng studio-studio dari Amerika Serikat dan Eropa.
“Jadi secara audio, dan kalau teman-teman bisa mendengarkan sekarang itu yang lebih dari layak, saya pikir itu adalah hasil kerja keras dari studio-studio besar dunia,” ujarnya.
Album Badai Pasti Berlalu dirilis tahun 1977 yang berisi lagu tema film dengan judul yang sama arahan sutradara Teguh Karya dan dibintangi oleh Christine Hakim, Roy Marten, dan Slamet Rahadjo.
Eros Djarot sebagai pengarah musik, mengajak beberapa penyanyi dan musisi dalam proses produksi album ini antara lain Chrisye, Berlian Hutauruk, Yockie Suryo Prayogo, Keenan Nasution, Debby Nasution, dan Fariz RM.
Berisi 13 Lagu
Versi asli album Badai Pasti Berlalu berisi 13 lagu. Pada bagian pertama, lagu-lagunya adalah “Pelangi” (ciptaan Eros Djarot / penyanyi Chrisye), “Merpati Putih” (Eros Djarot, Yockie Suryo Prayogo / Chrisye), “Matahari” (Eros Djarot / Berlian Hutauruk), “Serasa” (Eros Djarot, Chrisye / Chrisye), “Khayalku” (Eros Djarot, Keenan Nasution, Debby Nasution / Chrisye & Berlian Hutauruk), dan “Angin Malam” (Eros Djarot, Keenan Nasution, Debby Nasution / Chrisye).
Bagian kedua berisi lagu-lagu “Merepih Alam” (Eros Djarot, Chrisye/ Chrisye), “Semusim” (Eros Djarot, Keenan Nasution, Debby Nasution / Berlian Hutauruk), “Baju Pengantin” (Eros Djarot / Chrisye), “E & C & Y” (Eros Djarot, Chrisye / Instrumentalia), “Cintaku” (Eros Djarot, Debby Nasution / Chrisye), “Badai Pasti Berlalu” (Eros Djarot / Berlian Hutauruk), dan “Merpati Putih” (Eros Djarot, Yockie Suryo Prayogo / Instrumentalia).
Piringan hitam album Badai Pasti Berlalu tersedia dalam dua varian warna yakni hitam yang dijual seharga Rp 495.000 dan hijau Rp 595.000 per-PH. (P-beritasatu.com/hdt)