Jakarta, 16/11/20 (SOLUSSInews.com) – Saat ini, penyakit jantung termasuk ke dalam 10 penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Setiap orang pun berisiko terkena penyakit mematikan yang satu ini.
Faktor terbesar penyebab sakit jantung adalah gaya hidup yang tidak sehat. Kendati demikian, beberapa pengobatan herbal ternyata dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan meringankan gejalanya.
Lantas apa sajakah itu? Berikut obat alami penyakit jantung yang minim risiko dan aman dikonsumsi jangka panjang.
1.Bawang putih
Salah satu bumbu dapur berjenis bawang-bawangan seperti bawang putih, ternyata bisa menjadi alternatif obat untuk mengatasi penyakit jantung. Dilansir dari Healthline, kandungan hidrogen sulfur dalam bawang putih bermanfaat mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh sekitar 10-15 persen.
Selain menyembuhkan sakit jantung, mengonsumsi bawang putih juga dapat membersihkan plak pada arteri, supaya aliran darah menuju jantung tidak terhambat. Meskipun kaya manfaat sebagai obat, mengonsumsi bawang putih terlalu banyak apalagi mentah, akan berdampak buruk bagi kesehatan, di antaranya bisa merusak organ tubuh, karena bawang putih mengandung senyawa allicin yang bisa menyebabkan keracunan pada hati.
|
2.Teh hijau
Selama berabad-abad, pengobatan herbal menggunakan teh hijau dipercaya ampuh menyembuhkan berbagai penyakit. Mengonsumsi teh hijau sebanyak 5-6 cangkir per hari bisa menjaga kesehatan jantung.
Sementara hasil penelitian Western University of Health Sciences menyatakan, teh hijau yang diminum 10 cangkir sehari ampuh turunkan kolesterol jahat penyebab penyakit jantung.
Kandungan senyawa Epigallocatechin gallate (EGCG) dalam teh hijau yang memberi rasa pahit, disebut-sebut kaya manfaat dan berfungsi sebagai antioksidan. Sedangkan antioksidan tersebut sangat berguna untuk menangkal radikal bebas yang membahayakan kesehatan jantung serta berkhasiat antikanker.
3.Kunyit
Obat alami penyakit jantung lainnya ialah kunyit atau curcumin. Terkenal sebagai bumbu masak, namun ternyata cukup ampuh untuk melindungi otot jantung.
Melansir dari WebMD, studi penelitian menunjukkan, kandungan polifenol dalam kunyit bisa menghambat penyumbatan arteri penyebab serangan jantung dan stroke. Tidak hanya itu, metode pengobatan dengan kunyit juga sudah dikenal sejak lama di India dan Tiongkok sebagai anti-inflamasi atau peradangan.
Walaupun kaya manfaat untuk kesehatan, penggunaan kunyit yang berlebihan sebagai konsumsi harian juga bisa membahayakan tubuh. Beberapa di antaranya dapat berakibat fatal, apabila berbarengan dengan kondisi pengobatan tertentu.
4.Paprika
Capsicum atau paprika memiliki persamaan seperti teh hijau, yaitu kaya akan antioksidan juga berkhasiat mengurangi ketegangan pada jantung. Selain itu, kandungan Vitamin C, zat besi, magnesium, fosfor dan kalium dalam paprika, efektif membersihkan darah untuk memelihara kesehatan jantung.
Sebuah studi di Tiongkok mengkonfirmasi, orang yang mengonsumsi makanan mengandung paprika dapat terhindar dari risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik.
Meski demikian, makan paprika dengan jumlah banyak dapat memicu alergi bagi sebagian orang, hingga menyebabkan diare atau sakit perut. Untuk itu, lebih baik mengonsumsinya secara seimbang bersamaan dengan aneka jenis sayuran lain dalam porsi yang cukup.
5.Jahe
Tidak sekadar menghangatkan tubuh, tanaman rempah seperti jahe juga berguna sebagai obat penyakit kardiovaskular. Konsumsi 2-4 gram jahe per hari bermanfaat untuk mengurangi risiko penyumbatan arteri hingga 13 persen.
Sedangkan hasil penelitian Babol University Of Medical Sciences mengklaim, konsumsi jahe secara teratur efektif menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) seperti bawang putih. Sementara itu, penelitian klinis pada suplemen yang menggunakan jahe menunjukkan, adanya potensi menurunkan gula darah sekitar 10-12 persen.
Kondisi gula darah tinggi pada tubuh, diketahui bisa merusak pembuluh darah dan mengakibatkan penyumbatan, yang menyebabkan gagal jantung atau serangan jantung.
6. Biji Anggur
Ekstrak biji anggur umumnya dipercaya sebagai pengobatan kardiovaskular termasuk aterosklerosis, hipertensi, hiperkolesterolemia, insufisiensi vena kronis, dan neuropati.
Biji anggur ini dapat membantu oksidasi kolesterol jahat ke jaringan jantung. Penumpukan kolesterol jahat dalam tubuh yang terabaikan, berpeluang menjadi bibit awal terjadinya penyakit jantung.
Penggunaan ekstrak biji anggur kering sebagai obat jantung biasanya sudah berbentuk kapsul atau suplemen siap minum. Manfaat tersebut cukup efektif untuk menekan oksidasi kolesterol jahat tubuh yang berasal dari pola makan kurang sehat serta tinggi lemak.
7.Kedelai
Konsumsi kedelai dengan kandungan protein nabati tinggi, memiliki efek menguntungkan supaya terhindar dari risiko penyakit jantung serta menurunkan kolesterol jahat.
Senyawa isoflavon atau zat yang mirip estrogen dalam kedelai, dapat menghindari risiko sakit jantung terutama pada wanita muda dan pascamenopause.
Jurnal terbitan American Heart Association Circulation menunjukkan, 200 ribu orang yang mengonsumsi seporsi tahu dalam seminggu, berisiko lebih rendah terkena penyakit jantung.
Kandungan isoflavon tidak harus dari tahu dan tempe. Bisa juga dari edamame, kacang tanah, buncis atau susu kedelai murni tanpa pemanis tambahan.
Akan tetapi, konsumsi makanan tinggi protein nabati tidak sepenuhnya mencegah penyakit jantung. Bagaimana pun harus dibarengi dengan olahraga serta menerapkan pola hidup sehat.
Penggunaan obat alami penyakit jantung ini memang tidak secara signifikan ampuh. Terutama bagi penderita sakit jantung dengan kondisi parah atau dalam penanganan tertentu.
Karena sifatnya alami, maka obat-obatan herbal ini akan jauh lebih efektif sebagai pencegah atau memelihara kesehatan jantung supaya terhindar dari kondisi yang lebih parah. (S-CNBC/jr)