PRIORITAS, 3/3/25 (Tokyo): Sekitar 2.100 hektare lahan hutan ludes akibat kebakaran hutan terburuk dalam lebih dari tiga dekade menyerang pegunungan Ofunato, bagian Timur Laut Jepang. Sampai hari Senin siang (3/3/25) api masih terus menyebar hingga sudah membakar lebih 80 rumah di kota Ofunato yang terletak di bawahnya.
“Kami khawatir dengan meluasnya kebakaran. Kami percaya pada kekuatan pemadaman api dari udara dan darat. Kami akan berupaya memadamkan api”, kata Wali Kota Ofunato, Fuchigami Kiyoshi, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari NHK Jepang, hari Senin (3/3/25).
Sudah lebih dari lima hari, sekitar 2.000 personil Pemadam Kebakaran (Damkar) lokal maupun yang didatangkan khusus dari beberapa wilayah di Jepang, berjibaku memadamkan api di hutan sekitar Kota Ofunato di Jepang timur laut tersebut. Disebutkan pasukan Damkar dari 14 wilayah Jepang termasuk Tokyo telah diminta membantu menjinakkan api, di wilayah yang sudah cukup lama tidak turun hujan tersebut.
Upaya pemadaman juga dilakukan melalui udara. Asap tampak masih menyebar ke arah kawasan permukiman. Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) dan Damkar mengerahkan sedikitnya 19 helikopter ke lokasi kebakaran ini. Para pejabat mengatakan kebakaran hutan ini adalah terburuk dalam lebih dari tiga puluh tahun di Jepang.
Api terdeteksi mulai membakar bagian hutan pada hari Kamis (27/2/25). Petugas Damkar mengatakan jasad yang diyakini seorang pria ditemukan hari itu. Lebih dari 80 bangunan rumah dilaporkan hangus terbakar. Jumlah ini dikhawatirkan meningkat hingga 100 bangunan, karena di beberapa lokasi petugas masih sulit masuk karena dipenuhi asap.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba saat berbicara di parlemen mengatakan pemerintah berusaha agar api tidak menyebar dan membakar lebih banyak rumah warga.
“Meskipun tak dapat dihindari bahwa kebakaran akan menyebar ke suatu daerah, kami akan mengambil semua langkah untuk memastikan tak ada dampak pada rumah warga,” kata Ishiba.
Petugas megakui sudah 1.200 penduduk setempat mengungsi di berbagai fasilitas. Kajian menyeluruh atas kerusakan diperkirakan akan memakan waktu.
Kebakaran ini terjadi saat wilayah Ofunato mulai kekeringan akibat adanya gelombang panas. Pada Februari wilayah ini hanya mendapat curah hujan sebesar 2,5 milimeter. Ini merupakan rekor terendah sejak pada 1967 mencatat 4,4 milimeter curah hujan. Rata-rata normal curah hujan yaitu 41 milimeter. (P-Jeffry W)
