31.6 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

    11 Orang Meninggal saat Maroko Diterjang Banjir Hebat

    Terkait

    PRIORITAS, 9/9/24 (Tata Rabat): Daerah Maroko bagian selatan dilanda banjir akibat fenomena iklim yang luar biasa. Pihak berwenang menyampaikan banjir bandang melanda Maroko usai hujan lebat mengguyur negara tersebut pada Jumat. Akibatnya, setidaknya 11 orang meninggal dunia dan sembilan orang lainnya hilang akibat banjir tersebut.

    “Jumlah korban tewas sebanyak 11 orang setelah badai petir hebat melanda 17 pefektur dan provinsi,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Maroko Rachid Khalfi, seperti diberitakan AFP pada Minggu (8/9/24).

    Di antara jumlah tersebut, tujuh orang meninggal berasal dari provinsi Tata yang terlebak 740 kilometer selatan Rabat. Sementara, dua orang lainnya dari Errachidia yang terlebak 500 kilometer dari timur Marrakesh.

    Khalfi juga menyebut satu korban meninggal dunia merupakan warga negara asing (WNA). Namun, ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut soal WNA tersebut. Banjir bandang itu juga menyebabkan 40 rumah roboh dan 93 jalan rusak. “(Banjir itu) memengaruhi jaringan listrik, air minum, dan telepon,” tambah Khalfi.

    Seorang pejabat lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan: “Delapan rumah hanyut oleh banjir di beberapa lembah dekat Tamanart, wilayah pedesaan di wilayah Tata.

    Diketahui, daerah yang biasanya gersang di Maroko selatan dan Aljazair telah dilanda banjir yang disebabkan oleh hujan lebat sejak Jumat, kata para pejabat kepada AFP pada Minggu (8/9/24).

    Daerah-daerah di Maroko selatan telah terdampak “oleh massa udara tropis yang sangat tidak stabil”, kata juru bicara Direktorat Jenderal Meteorologi Maroko, Lhoussaine Youabd, kepada AFP.

    Hal ini “menyebabkan terbentuknya awan yang tidak stabil dan ganas” yang mengakibatkan hujan lebat, katanya.

    Youabd menggambarkan fenomena tersebut sebagai “luar biasa” dan mengatakan daerah-daerah tersebut mengalami “badai petir yang lebat dan hujan lebat, yang mengakibatkan banjir sungai” karena “massa udara tropis yang lembab bergerak ke utara”.

    Akibatnya, wilayah Ouarzazate menerima 47 milimeter air dalam tiga jam, dan Tagounite, dekat perbatasan Aljazair, sekitar 170 milimeter, menurut layanan cuaca Maroko.

    Hujan lebat melanda daerah-daerah Maroko yang telah menderita kekeringan selama sedikitnya enam tahun.

    Di negara tetangga, Aljazair, sementara itu pihak berwenang mengkonfirmasi satu orang tewas dan satu orang hilang akibat banjir di selatan.

    Pertahanan sipil Aljazair mengatakan seorang gadis muda yang tidak disebutkan namanya tersapu oleh air di Illizi, di ujung selatan, dan orang lain yang terjebak di dalam kendaraan masih hilang.

    Mereka juga mengatakan telah menyelamatkan beberapa keluarga yang terjebak oleh sungai yang banjir, sebagian besar di Illizi dan Bechar, juga di selatan.

    Video yang diunggah di media sosial menunjukkan bahwa beberapa daerah di gurun Sahara basah kuyup. “Kami belum pernah melihat hujan seperti ini selama sekitar 10 tahun,” kata Omar Gana, seorang penduduk setempat, kepada AFP.

    Maroko telah mengalami tekanan air yang parah setelah enam tahun berturut-turut mengalami kekeringan, menyusutkan tingkat bendungan hingga kurang dari 28 persen dari kapasitasnya pada akhir Agustus. (P-ANT/wl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini