30.1 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

    Waspadai gejala Flu Singapura menular pada anak, penularannya mirip COVID-19

    Terkait

    PRIORITAS, 4/4/24 (Jakarta): Prof Dr dr Edi Hartoyo Sp.A(K), Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, mengatakan, orang tua perlu mewaspadai penyakit Hand, Foot and Mouth Disease atau HFMD, yang dikenal dengan Flu Singapura, karena mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun.

    Dokter Edi, dalam diskusi daring yang diikuti, Selasa (2/4/24) lalu, mengatakan virus Flu Singapura yang disebabkan adanya Coxsackie Virus A16 (cox 16) dan enterovirus 71 (EV 71), termasuk dalam kelompok virus RNA. Ini yang menyebabkan lesi pada telapak tangan, telapak kaki dan mulut.

    “Definisi Flu Singapura adalah kumpulan gejala adanya lesi kulit memerah terutama di telapak tangan, kaki dan mulut, yang disebabkan virus dan banyak menyerang bayi dan Balita usia kurang dari lima tahun. Orang dewasa bisa kena tapi sangat jarang. Yang jadi faktor risiko anak kurang 5 tahun,” kata Edi.

    Penularannya mirip COVID-19

    Edi mengatakan, penularan HFMD hampir sama dengan COVID-19, yakni adanya kontak dengan penderita atau droplet. Penularan bisa terjadi secara langsung, misalnya karena batuk, bersin, terkena air liur secara oral dan dari kotoran atau feses.

    Sementara penularan kontak tidak langsung juga bisa terjadi karena penggunaan handuk dari anak yang terkena Flu Singapura, menyentuh mainan atau peralatan dari anak terinfeksi. Sehingga bisa dikatakan HFMD sangat mudah menular baik secara kontak langsung maupun tidak langsung terutama pada anak.

    Penularan terjadi saat virus masuk ke saluran pernapasan dan diteruskan ke faring atau tenggorokan, masuk ke usus dan memperbanyak diri, menyebar ke kelenjar limfe dalam waktu 24 jam, dan akhirnya muncul gejala lentingan pada kulit di sekitar mulut, telapak tangan serta kaki.

    “Gejalanya lesi di telapak tangan, kaki, mulut 100 persen, demam 72 persen, nyeri, sulit makan karena seperti sariawan, pilek, nyeri menelan, tapi tidak semua harus di kaki, tangan mulut, bisa seluruh badan 39 persen, dibuktikan dengan hasil PCR dari lokasi ditemukan lesi,” jelas Edi.

    Sampel diperiksa di laboratorium

    Untuk memastikan virus Flu Singapura bisa diperiksa dengan melihat sampel melalui laboratorium. Yakni dengan menggunakan sampel tinja, usap rektal, atau usap ulkus di mulut atau tenggorokan dengan metode PCR.

    Edi juga mengingatkan untuk memperhatikan gejala yang menunjukkan infeksi berat dan harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Seperti demam lebih dari 39 derajat, nafas cepat seperti sesak, terjadi kejang terutama anak di bawah enam tahun yang memiliki riwayat kejang keluarga.

    Flu Singapura juga bisa menyebabkan komplikasi berat yang berbahaya seperti meningitis dan ensefalitis pada anak yang bisa menyebabkan nyeri, tidak sadar, kejang dan kelumpuhan, sehingga diperlukan pemeriksaan cairan di otak.

    “Komplikasi yang diwaspadai yang bahaya kalau menyerang otak yang menyebabkan meningitis dan ensefalitis, walaupun kasusnya sangat jarang tapi beberapa jurnal dan negara tetangga ada kasusnya kesana,” jelasnya.

    Isolasi untuk cegah penularan

    Untuk mencegah penularan yang cepat, Edi menyarankan untuk mengisolasi anak jika terdiagnosa Flu Singapura atau HFMD, izin dari sekolah selama kurang lebih 5-7 hari, dan penuhi asupan gizi serta cairan untuk menjaga daya tahan tubuh.

    Berikan pengobatan simtomatik jika anak demam dan istirahat yang cukup. Rata-rata Flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya pada 2-3 hari, dengan lesi yang akan hilang sekitar 7 hari.

    Sampai saat ini, kata Edi, vaksinasi untuk HFMD belum ada di Indonesia, sehingga pencegahannya sama seperti saat pandemi, yakni menjaga kebersihan, sering mencuci tangan terutama jika kontak dengan penderita, sanitasi peralatan makan atau mainan anak yang terkena Flu Singapura dan penuhi asupan gizi anak. (P-ANT/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini