Tonton Youtube BP

Wali Nanggroe desak regulasi medsos: Daya rusaknya lebih bahaya dari senjata

Wilson Lumi
22 Oct 2025 14:06
3 minutes reading

PRIORITAS, 22/10/2025 (Banda Aceh): Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap dampak negatif media sosial dan media digital yang dinilainya telah merusak karakter generasi muda bangsa.

Hal itu disampaikan Malik Mahmud saat menerima kunjungan silaturahmi jajaran Serikat Perusahaan Pers (SPS) Indonesia di kediamannya di Jl. Soekarno-Hatta, Gampong Blang Manyang, Aceh Besar, Selasa sore (21/10/2025).

“Media sosial sudah merusak generasi penerus bangsa. Anak-anak muda percaya pada hoaks dan berita bohong yang disebarluaskan melalui media digital, khususnya medsos,” ujar Wali Nanggroe dengan nada prihatin.

Menurutnya, kemajuan teknologi digital yang sejatinya membawa kemudahan justru telah disalahgunakan untuk mempercepat penyebaran disinformasi dan pemutarbalikan kebenaran.

“Yang saya sangat khawatirkan, dampak buruk medsos ini sudah mengubah perilaku, karakter, dan tata krama anak-anak muda kita. Budaya Indonesia dirusak, sopan-santun hilang, dan kehalusan budi bahasa terkikis,” tegasnya.

Tokoh Aceh berusia 86 tahun yang dikenal sebagai salah satu arsitek perdamaian Aceh itu menilai, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, serta liberalisasi pemberitaan di media digital semakin mengancam masa depan generasi bangsa.

“Negara kita makin terseret pada jerat imperialisme dan kapitalisme baru melalui platform global. Ini sangat berbahaya bagi masa depan bangsa,” ujarnya.

Malik Mahmud menegaskan, bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan nilai agama yang luhur, yang kini tengah tergerus akibat penyalahgunaan media sosial. “Semua ini sedang dirusak oleh penyalahgunaan media digital dan medsos,” tambahnya.

Karena itu, Wali Nanggroe mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera menerbitkan aturan khusus terkait pengendalian media sosial dan platform digital yang dapat menekan dampak destruktif terhadap moral generasi muda.

“Nanti saya akan sampaikan secara khusus hal ini kepada Pak Presiden Prabowo,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Malik Mahmud menerima rombongan SPS yang dipimpin Ketua Umum SPS Indonesia Januar P. Ruswita dan Sekretaris Jenderal Asmono Wikan, didampingi pengurus pusat serta Ketua SPS Aceh, Muktarrudin Usman. Turut hadir pula Staf Khusus Urusan Diplomasi dan Promosi Perdamaian Aceh Mohammad Ravi serta Sekretaris Wali Nanggroe Abdullah Hasbullah.

Kunjungan SPS ke kediaman Wali Nanggroe menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-79 SPS dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 yang digelar di Banda Aceh pada 20–23 Oktober 2025. Rangkaian kegiatan dilaksanakan di Pendopo Gubernur Aceh, Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Pendopo Bupati Aceh Besar, serta di Sabang.

Mengakhiri pertemuan, Wali Nanggroe menyampaikan apresiasi atas kiprah SPS dalam menjaga ekosistem industri pers nasional.

“Saya menyambut baik kegiatan SPS di Aceh. Selamat HUT ke-79. Semoga SPS terus menjaga martabat pers Indonesia, konsisten menyebarkan berita berkualitas, dan membawa maslahat bagi masa depan bangsa,” pungkas Malik Mahmud. (P-bwl)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x