PRIORITAS, 15/2/25 (Jakarta): Mayoritas atau 90 persen penerbangan domestik dibiayai oleh uang negara. Demikian fakta mengejutkan yang dikemukakan oleh Djoko Setijowarno, pengamat transportasi.
Dikatakan Djoko Setijowarno yang juga seorang akademisi Prodi Teknik Sipil di Unika Soegijapranata dan Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, hanya 10 persen saja penerbangan yang menggunakan uang pribadi.
“Penerbangan kita itu mayoritas masih menggunakan APBN, APBD dan BUMN atau BUMS sebanyak 90 persen. Pakai uang pribadi itu datanya sekitar 10 persen untuk pariwisata,” ungkapnya.
“Karena kalau pakai uang sendiri mikir ya, kecuali sama keluarga,” tambahnya lagi.
Penghematan pengaruhi perjalanan dinas
Menurut Djoko, adanya penghematan itu tentu berpengaruh pada semua aspek. Namun bukan berarti para PNS tidak diperbolehkan lagi pergi keluar kota untuk perjalanan dinas.
“Artinya kalau nggak boleh perjalanan dinas ya jangan. Artinya tetep perjalanan dinas karena kalau enggak, maka orang pusat nggak akan tahu kondisi dan monitor daerah,” katanya.
“Cuma tadi, yang biasanya 10 orang menjadi lima orang cukup. Hotelnya nggak usah bintang empat atau lima, bintang tiga cukup. Bila perlu bintang kejora kalau masih ada,” ucapnya.
Lantas bagaimana nasib maskapai bila terjadi pengurangan perjalanan dinas secara signifikan. “Ya balik lagi, ya memang maskapai beberapa penerbangan nggak ada ini. Ke Tanjung Pinang katanya hilang. Kasihan kan,” jelas Djoko.
“Dari Jakarta ke Tanjung Pinang nggak ada karena nggak boleh tadi. Orang yang ke sana kan pejabatnya. Kalau nggak ada itu siapa,” tambahnya.
Yang disembelih, di bawah
Menurutnya, perjalanan dinas di Indonesia memang terbilang berlebih. Ia pun paham apa yang dimaksud oleh presiden.
“Cuma itu tadi yang disembelih yang di bawah. Pendapatan maskapai bakal berkurang itu iya. Tapi kan ini nanti ada keseimbangan karena ada yang bilang kekurangan pesawat di waktu kemarin,” urainya.
“Suruh buka ini kurang. Kalau sudah begini mau bilang apa lagi. Malah over kan, atur lagi. Karena sekarang pasti ada pesawat untuk buka ke daerah baru,” kata dia lagi seperti dikutip dari Detik.com. (P-Armin M)