24.9 C
Jakarta
Thursday, January 30, 2025
spot_img

    Tewaskan Pekerja Migran Indonesia, DPR RI kecam Otoritas Malaysia

    Terkait

    PRIORITAS, 27/1/25 (Jakarta): Tindakan Otoritas Maritim Malaysia menewaskan satu orang Pekerja Migran Indonesia dan membuat empat lainnya luka-luka, termasuk satu kini dalam kondisi kritis, mendapat kecaman keras petinggi DPR RI.

    Tersebutlah Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad dengan nada keras mengecam penggunaan tindakan berlebihan (excessive use of force) dalam insiden penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) tersebut oleh otoritas maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM), yang menyebabkan satu korban jiwa dan empat lainnya terluka pada Jumat (24/1/25) akhir pekan lalu.

    “Kami menyayangkan dan mengecam tindakan berlebihan (excessive use of force) yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), otoritas maritim Malaysia, yang telah menewaskan satu orang WNI tersebut,” demikian Dasco dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (27/1/25).

    DPR bentuk tim

    Terkait itulah, Dasco mengatakan, DPR akan membentuk tim guna memantau jalannya penanganan insiden penembakan terhadap lima PMI non-prosedural oleh APMM tersebut.

    “DPR RI melalui komisi terkait akan membentuk tim untuk memantau penanganan insiden berdarah tersebut sehingga penanganan kasus ini dapat diungkap secara tuntas dan transparan,” katanya.

    Selain itu, Dasco juga mendorong Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) membentuk tim investigasi guna mengungkap insiden berdarah tersebut secara transparan.

    “Juga melakukan pendampingan hukum terhadap korban penembakan, dan mengatur pemulangan jenazah korban penembakan untuk dimakamkan di kampung halamannya di tanah air”, ujarnya.

    Panggil pihak Kemenlu

    Selanjutnya, Dasco menyebut akan segera memanggil pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan KP2MI untuk mengonfirmasi insiden berdarah tersebut, serta mendorong agar kedua kementerian itu menempuh langkah-langkah diplomatik dalam mengungkap kasus secara tuntas dan transparan.

    “Pada tahap saat ini, kami meminta Kementerian Luar Negeri RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur untuk mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia terkait insiden penembakan lima orang WNI pekerja migran tersebut,” bebernya.

    Di samping itu, dia pun turut menyampaikan duka cita atas wafatnya salah satu WNI pekerja migran dalam insiden penembakan di Malaysia tersebut yang terjadi di perairan Tanjung Rhu, Malaysia.

    Diketahui sebelumnya, insiden penembakan terhadap lima PMI non-prosedural oleh APMM terjadi pada Jumat (24/1/25) pukul 03.00 dini hari waktu Malaysia.

    Dilaporkan, insiden penembakan tersebut mengakibatkan seorang pekerja migran meninggal dunia, satu lainnya dalam kondisi kritis, dan tiga orang dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia. (P-jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini