31.3 C
Jakarta
Saturday, August 23, 2025

    Terungkap operasi Kereta Perang Gideon 2 Israel untuk hancurkan pertahanan terakhir Hamas

    Terkait

    PRIORITAS, 21/8/25 (Tel Aviv): Israel ternyata sudah menyiapkan operasi besar-besaran dengan sandi Gideon’s Chariots 2 atau Kereta Perang Gideon 2, untuk menghancurkan pertahanan terakhir militan Hamas di Kota Gaza. Hal ini terungkap dalam rapat khusus para pemimpin militer Israel, hari Rabu (Kamis waktu Indonesia) di Tel Aviv.

    Informasi yang diperoleh Beritaprioritas.com hari Kamis (21/8/25), menyebutkan operasi skala terbesar dalam sejarah penyerbuan ke Jalur Gaza ini, akan melibatkan lima divisi tetap pasukan Israel (sekitar 125.000 personil) dan sekitar 130.000 tentara cadangan.

    Sebagai langkah awal, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah umumkan mobilisasi segera 60.000 prajurit cadangan menjelang serangan ke Kota Gaza tersebut.

    Militer Israel mengatakan operasi darat skala besar yang bertujuan untuk mengambil alih Kota Gaza itu, dapat berlangsung hingga tahun 2026.

    Beberapa jam kemudian, IDF mengumumkan sebanyak 20.000 prajurit saat ini yang sedang bertugas akan diperpanjang masa tugas mereka.

    Dalam serangan yang akan dipimpin Komando Selatan itu, IDF menekankan keselamatan para sandera (tersisa sekitar 50 orang) akan dijaga selama operasi berlangsung dan rotasi pasukan tetap akan dilaksanakan.

    Mobilisasi mulai September

    Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, mengatakan mobilisasi dimulai pada bulan September 2025 nanti, agar para prajurit cadangan masih bisa berlibur bersama keluarga, kata media Israel, Ynetnews.

    Pemanggilan anggota cadangan akan berlangsung dalam tiga gelombang—September, November, dan Maret mendatang —sementara sekitar 40.000 anggota cadangan telah menerima perintah.

    Militer menyatakan sekitar setengah dari pasukan cadangan yang dimobilisasi akan bertugas di komando, intelijen, angkatan udara, dan angkatan laut, alih-alih terlibat dalam pertempuran langsung.

    Menteri Pertahanan Israel,  Katz, menyetujui rencana tersebut setelah pengarahan dengan Zamir.

    Operasi tersebut intinya untuk merebut sepenuhnya Kota Gaza, membebaskan sandera, membongkar persenjataan militan Hamas, mendemiliterisasi Gaza, dan mengamankan wilayah sipil sambil menjaga kebebasan operasional militer Israel.

    Bulan Februari 2025 lalu, Israel sudah meluncurkan operasi Kereta Perang Gideon 1, yang mencakup wilayah Gaza Utara dan Selatan.

    Tersisa 2 brigade

    Mengenai kekuatan militan Hamas, militer Israel mengatakan saat ini hanya tersisa dua brigade (sekitar 6000 orang), satu di Kota Gaza dan satu tersebar bergerilya di sejumlah kota Jalur Gaza.

    Mereka sering bersembunyi di sejumlah terowongan, yang kini terus dihancurkan militer Israel.

    Militer Israel kini sudah menguasai sekitar 75 persen wilayah Jalur Gaza, sehingga semakin menyulitkan pergerakan militan Hamas.

    Untuk mendukung operasi besar militer Israel,  rumah sakit lapangan dan infrastruktur akan didirikan di Gaza tengah untuk membantu evakuasi warga sipil, berkoordinasi dengan organisasi internasional.

    Menhan Israel mengatakan Gaza akan terlihat berbeda dan tidak akan menyerupai keadaan sebelumnya setelah operasi selesai.

    Pada puncak operasi, Israel juga akan menurunkan 12 tim tempur seukuran brigade, yang didukung dua brigade regional Divisi Gaza, dalam membantu mengamankan Kota Gaza.

    Pasukan Pertahanan Israel tetap akan melakukan serangan besar itu, dan tidak akan terpengaruh meski militan Hamas sudah menyetujui proposal gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan Qatar. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini