26.7 C
Jakarta
Tuesday, June 17, 2025

    Teroris jihad Lashkar-e-Taiba akui bunuh puluhan wisatawan di Kashmir

    Terkait

    PRIORITAS, 23/4/25 (Srinagar): The Resistance Front (TRF) atau Front Perlawanan dari kelompok teroris jihad terlarang Lashkar-e-Taiba (LeT) yang berbasis di Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan di lokasi wisata Baisaran Pahalgam di Kashmir, Selasa siang (22/3/25). Serangan teroris ini menewaskan 28 orang dan sebanyak 12 lainnya luka kritis.

    Para pejabat mengatakan ada kemungkinan kelompok teroris itu, telah menyeberang dari Kishtwar di Jammu dan mencapai Baisaran melalui Kokernag di Kashmir selatan.

    “Mereka yang berada di balik tindakan keji ini akan diadili… mereka tidak akan luput! Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kita untuk melawan terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat,” tegas Menteri Dalam Negeri, Amit Shah, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Kashmir Observer, hari Rabu (23/4/25).

    Amit Shah memberi laporan kepada Perdana Menteri Narendra Modi, yang sedang berkunjung ke Arab Saudi. Ia tiba di Srinagar pada malam hari untuk rapat tinjauan keamanan mendesak dengan semua lembaga.

    Para jihadis akhir-akhir ini sebenarnya menahan diri untuk tidak menyerang wisatawan, yang membawa uang berharga ke wilayah Union.

    Namun serangan itu terjadi setelah pidato agresif Asim Munir, kepala tentara Pakistan, andalan teroris. Ini adalah serangan paling mematikan terhadap wisatawan, sejak kelompok militan mulai muncul di Kashmir pada 1990-an.

    Pakai seragam tentara

    Teroris bersenjata menyerang sekitar pukul 13.30 siang di daerah padang rumput Baisaran, yang  hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki atau dengan kuda.

    Para korban selamat mengatakan para teroris, yang diyakini warga negara asing berjumlah sekitar enam orang dan mengenakan seragam Angkatan Darat.

    Mereka mengidentifikasi korbannya berdasarkan keyakinan,  dengan meminta wisatawan menyebutkan nama dan membaca ayat-ayat Islam. Jika tidak bisa, teroris langsung menembak mereka dengan senjata dari jarak dekat.

    “Saya mengutuk keras serangan teror di Pahalgam, Jammu dan Kashmir. Belasungkawa bagi mereka yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Saya berdoa agar yang terluka segera pulih”, kata PM India, Narendra Modi di X.

    Saat peristiwa itu terjadi, sangat banyak wisatawan sedang menikmati sore, dengan pemandangan puncak-puncak gunung yang tertutup salju dan hutan pinus. Itulah sebabnya banyak wisatawan yang terbunuh.

    Padang rumput Baisaran merupakan tempat wisata utama, yang menarik ratusan pengunjung setiap hari. Apalagi ada keamanan yang ketat, termasuk pos pemeriksaan dan patroli bersenjata, telah memberikan rasa aman.

    Perwira jadi korban

    Di antara mereka yang tewas adalah pengusaha Karnataka Manjunath Rao, yang berasal dari Shivamogga. Terdapat pasangan yang sedang berbulan madu, seperti perwira Angkatan Laut, Vinay Narwal.

    Ia bertugas di Komando Angkatan Laut Selatan di Kochi dan baru menikah pada tanggal 16 April 2025 lalu. Dua warga negara asing – satu dari Nepal dan satu lagi dari Uni Emirat Arab (UEA) – juga tewas.

    Karena Baisaran hanya dapat diakses dengan berjalan kaki atau berkuda, militer India mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi korban luka.

    Keluarga korban tewas dan luka dibawa ke Pahalgam Club milik pemerintah dengan pengamanan ketat. Seluruh jajaran pemerintahan distrik dan kepolisian termasuk ambulans pun dikerahkan.

    Beberapa yang terluka dibawa turun dari padang rumput oleh penduduk setempat dengan kuda poni mereka.

    Memburu penyerang

    Serangan itu bertepatan dengan kunjungan empat hari Wakil Presiden AS, JD Vance, ke India dan kunjungan PM Narendra Modi ke Arab Saudi.

    Tentara, CRPF dan polisi setempat bergegas ke Baisaran, setelah berita awal masuk adanya suara tembakan yang terdengar di lokasi wisata tersebut.

    Operasi antiteroris besar-besaran telah dilancarkan untuk memburu para penyerang dan pasukan keamanan telah disebar ke segala arah.

    Serangan teroris di dekat kota resor Pahalgam itu, menandai serangan paling mematikan sejak pencabutan Pasal 370 tentang otonomi ekonomi khusus pada tahun 2019.

    Peristiwa ini mengingatkan pada pembantaian Maret 2000 di Chittisinghpora di distrik Anantnag, di mana 36 anggota komunitas Sikh dibunuh,  beberapa hari sebelum kunjungan Presiden AS Bill Clinton ke India.

    Penargetan wisatawan yang datang dari berbagai daerah, menunjukkan niat jahat dan, mungkin, upaya untuk menimbulkan keresahan komunal di seluruh negeri.

    Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, termasuk di antara para pemimpin dunia yang mengutuk serangan teror tersebut. Mereka menyatakan solidaritas dengan India.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini