PRIORITAS, 24/5/24 (Talaud) : Pasca merebaknya informasi yang memiriskan hati tentang jemaah Haji asal Tanah Porodisa (Talaud-red) yang tak mendapatkan perhatian dari pemda Talaud karena anggaran Tali Asih untuk jemaah Haji tak dianggarkan di APBD Talaud tahun 2024 membuat sejumlah warga kabupaten Kepulauan Talaud gerah.
Nelson Entiman, SH kepada Cahaya Siang Jumat (24/05/2024) menyatakan bahwa sebagai warga Talaud menyayangkan hal tersebut, menurutnya memberikan tali asih kepada jemaah haji itu wajib dilakukan oleh setiap daerah karena ini sudah menyangkut wibawa bangsa dimana masalah jemaah haji telah diamanatkan lewat undang undang nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
“Hari ini kami bicara diatas keberagaman dan tenggang rasa sebagai sesama umat beragama dan sebagai warga Talaud jujur kami sedih sekaligus malu, karena Tanah Porodisa yang kami cintai telah menjadi bahan pergunjingan diseantero bangsa ini hanya karena Pemda lalai dan tak peduli terhadap delapan Jemaah Haji asal Talaud yang tak menerima Tali Asih hanya karena anggaran tersebut tak ditata lewat APBD Talaud tahun 2024,” ujar Entiman.
Ia menambahkan bahwa masalah Jemaah Haji tak boleh dianggap sepele oleh Pemerintah Daerah karena
hal ini telah diamanatkan lewat Undang undang nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Jemaah Haji dan Umrah, dimana bagi daerah yang belum memiliki embarkasi, maka biaya embarkasi itu termasuk transportasi dan makan minum itu di tanggung oleh pemerintah daerah.
“Disini perlu kami tegaskan bahwa di Talaud Tenggang Rasa belum mati, dan kalau memang Pemda Talaud tak peduli maka sebagai warga masyarakat, kami yang akan berada didepan membantu sesama kami delapan jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci meski harus dengan cara donasi dan patungan, semua ini kami lakukan sebagai bentuk pernyataan kepada Bangsa ini terlebih masyarakat Sulawesi Utara bahwa meski telah pudar dikalangan elit namun rasa Tepo Seliro masih ada dan bersemi di tengah masyarakat Talaud,” ujar Entiman.
Keprihatinan yang sama juga diungkapkan oleh mantan Ketua Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSUB) Kabupaten Kepulauan Talaud sekaligus Ketua Sinode Gemita, Pdt. Dr. Arnold Apolos Abbas, M. Th saat dihubungi Cahaya Siang Jumat (24/05/2023)
Menurut Tokoh Sentral di Gereja Masehi Injili Di Talaud (Germita) ini bahwa Masalah jemaah haji asal Talaud yang tidak mendapat perhatian atau santunan dalam bentuk Tali Asih dari pemerintah daerah kabupaten kepulauan Talaud menjadi keprihatinan bersama termasuk pihak Gereja, sehingga Ia mendorong Pemda Talaud untuk mencari solusi terhadap pembiayaan delapan jemaah haji asal Talaud, karena selain masalah tenggang rasa terhadap umat beragama, ini telah merujuk kepada masalah Negara sebagai Bangsa yang beradab karena telah diatur lewat perundang-undangan yang ada di Indonesia.
Selanjutnya Tokoh Spiritual yang ada di bumi Porodisa ini berharap kepada Pemda untuk tetap punya itikad yang baik dalam menyelesaikan berbagai permasalahan rakyat, mulai dari masalah delapan jemaah haji asal Talaud sampai dengan keluhan para ASN khususnya Nakes yang keluhannya sering menghiasi jagat maya belakangan ini.
“Sebagai Tokoh Masyarakat saya berharap Pemerintah Daerah dapat memahami serta menyelesaikan masalah yang melilit rakyat Talaud saat ini sehingga ada kesejukan dan kedamaian terlebih kesejahteraan di tanah Porodisa yang sama sama kita cintai ditengah hiruk pikuk dan konsentrasi Pemilihan Kepala Daerah, baik Pemilihan Bupati pemilihan Gubernur Sulawesi Utara,” pungkas Tokoh Talaud yang selalu mengayomi dan mengasihi kaum disabilitas dan termaginalkan. (P-CS/wl)