28.3 C
Jakarta
Saturday, August 2, 2025

    Tentara Rusia diduga bantu militer Kamboja berperang lawan Thailand

    Terkait

    PRIORITAS, 31/7/25 (Bangkok): Militer Thailand kini sedang melakukan investigasi adanya dugaan tentara Rusia membantu pasukan Kamboja dalam perang melawan Thailand.

    Hingga saat ini informasi keterlibatan tentara Rusia itu,  ramai di media sosial yang diakses warga Thailand. Seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Nation, hari Kamis (31/7/25), disebutkan personil militer Rusia tersebut, membantu militer Kamboja menggunakan drone kamikaze, untuk menyerang Thailand meskipun ada perjanjian gencatan senjata.

    Postingan tersebut menampilkan gambar warga negara asing yang mengenakan pakaian militer termasuk rompi anti peluru berlogo Kamboja.

    Wakil Menteri Pertahanan Thailand, Jenderal Nattaphon Narkphanit, menyatakan penyelidikan telah dilakukan mengenai keterlibatan tentara Rusia tersebut.

    Ia juga mengakui klaim Kamboja menyewa tentara bayaran Rusia untuk berperang, belum dikonfirmasi otoritas terkait.

    Menurut sumber, sebuah pertemuan di Pusat Komando Militer, yang dipimpin Kepala Angkatan Pertahanan Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand, telah membahas aktivitas mencurigakan yang menunjukkan personil militer Rusia mungkin terlibat dalam operasi militer bersama Kamboja.

    Ini termasuk kemungkinan individu-individu ini mengendalikan atau melatih tentara Kamboja dalam penggunaan drone selama operasi militernya.

    Komunikasi bahasa Rusia

    Eskalasi perang Thailand dan Kamboja kembali terjadi ketika pesawat tanpa awak kamikaze Kamboja,  menyerang pasukan Thailand di dekat wilayah Chong An Ma di Provinsi Ubon Ratchathani, pada hari pertama gencatan senjata, 28 Juli 2025.

    Hasil investigasi terhadap puing-puing drone itu, menunjukkan pesawat tersebut kemungkinan diproduksi di Rusia atau Tiongkok.

    Pasukan keamanan dan militer Thailand belum mengonfirmasi apakah pasukan asing pihak ketiga mendukung operasi Kamboja.

    Meski begitu, intelijen militer Thailand sempat menyadap adanya komunikasi berbahasa Rusia dari pihak Kamboja di dekat Chong An Ma dan sekitarnya.

    Hal ini memunculkan kecurigaan memang benar adanya personel Rusia, terlibat langsung dalam pengoperasian atau pelatihan militer Kamboja untuk mengendalikan drone.

     

    Media sosial juga telah menyebarkan video percakapan antara seorang tentara Kamboja dan seorang warga Rusia, sehingga semakin memperjelas keteribatan personil militer asing tersebut.

    Menanggapi hal ini, para pejabat keamanan Thailand telah menghubungi berbagai jurnalis dan pemimpin media berpengaruh, mendesak mereka untuk tidak terburu-buru mempublikasikan berita tersebut.

    Militer Thailand masih menyatakan kecil kemungkinan negara besar seperti Rusia, akan mendukung konflik antara dua negara kecil di kawasan Asia Tenggara tersebut.

    Siap perang lagi

    Militer Kamboja masih menyerang posisi pasukan Thailand di perbatasan, padahal sudah ada kesepakatan gencatan senjata yang berlaku mulai pukul 24:00 pada tanggal 28 Juli 2025.

    Akibatnya, Thailand menyatakan akan siap berperang lagi dengan Kamboja, jika masih gencatan senjata tidak dipatuhi.

    “Militer Kamboja telah berulangkali melakukan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata. Thailand akan menanggapi secara tegas dan tepat jika serangan terus berlanjut”, kata juru bicara Angkatan Darat Kerajaan Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suwaree.

    Ia menyebutkan militer Kamboja masih menembakkan senjata ringan ke posisi pasukan Thailand di aerah Chong Kanma, provinsi Si Sa Ket pada pukul 21:30 tanggal 29 Juli 2025.

    Tembakan itu mengakibatkan bentrokan yang berlanjut hingga pukul 22:00.

    Kemudian pada tanggal yang sama, sejak pukul 22.00 militer Kamboja terus menerus menembakkan senjata ringan sambil menggunakan senjata pendukung, termasuk mortir, di wilayah Preah Vihear, Phu Makua, dan sekitarnya Huai Ta Maria, Provinsi Si Sa Ket.

    Karena itu, pihak Thailand terpaksa menggunakan haknya berdasarkan prinsip-prinsip internasional sebagai tindakan balasan untuk membela diri. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini