PRIORITAS, 31/7/25 (Manila): Tim investigasi gabungan menemukan tengkorak kepala manusia dalam pencarian terbaru di danau Taal di Laurel propinsi Batangas, Filipina.
Penemuan itu semakin memperkuat terjadinya pembantaian terhadap ratusan para penggemar sabung ayam, ‘Sabungero’, yang diduga dilakukan sekitar 15 polisi atas perintah bandar judi terkenal di Manila.
Tengkorak itu juga menambah bukti sejumlah karung berisi tulang-belulang manusia, yang sudah lebih dulu ditemukan tim investigasi sejak rentetan penyelaman dua pekan lalu, di danau ketiga terbesar di Filipina itu.
“Penjaga Pantai Filipina menemukan tengkorak di Danau Taal, saat pencarian Sabungero yang hilang terus berlanjut”, kata Menteri Kehakiman Filipina, Jesus Crispin Remulla, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari ABS-CBN News, hari Kamis (31/7/25).
Sejak pekan lalu, tim investigasi yang terdiri dari penjaga Pantai Filipina dan tim tanggap bencana, mengerahkan kendaraan kendali jarak jauh (ROV), untuk membantu pencarian Sabungero yang hilang di Danau Taal, yang memiliki kedalaman rata-rata 100 meter.
Remulla mengatakan catatan gigi dapat membantu mempercepat proses penentuan, apakah tengkorak yang ditemukan itu milik salah satu penggemar sabung ayam yang hilang.
Ia menambahkan pengujian DNA, yang mungkin memakan waktu lebih lama, akan tetap dilakukan Kepolisian Nasional Filipina.
Tengkorak itu ditemukan di area yang diidentifikasi melalui pernyataan whistleblower (saksi pengungkap) Julie Patidongan.
Perwira polisi dicopot
Menteri Kehakiman Filipina juga membenarkan ada perwira menengah polisi yang terpaksa dicopot dari jabatannya, terkait dengan kasus kampanye hitam terhadap saksi utama, Julie Patidongan.
Perwira itu bekerja di Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Kepolisian Filipina.
Ia disebutkan sengaja menekan para keluarga korban Sabungero untuk menandatangani surat pernyataan, yang menyebut Patidongan, sebagai dalang penculikan dan pembunuhan keluarga mereka.
Permainan perwira polisi itu diduga untuk membebaskan wakil presiden Lucky 8 Star bandar sabung ayam, Charlie Atong Ang, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus hilangnya para penyabung ayam tersebut.
Seorang artis wanita, Gretchen Barretto, yang disebut punya hubungan dekat Atong, juga sudah ditetapkan menjadi tersangka, karena terlibat penculikan para Sabungero tersebut.
Menteri Kehakiman mengatakan, kedua orang itu masuk dalam pemeriksaan penyidik, karena nama mereka disebut-sebut. “Jadi harus kita tetapkan sebagai tersangka”, ujar menteri Remulla.
Banyak tahu rahasia
Julie Patidongan, memang sebelumnya bekerja di tempat penyabungan ayam terkenal di Manila Arena, yang direkturnya Charlie Atong Ang. Ia mengetahui banyak rahasia ‘kotor’ termasuk pembunuhan di lokasi sabung ayam tersebut.
Khawatir rahasia tempat judinya terbongkar, bosnya Charlie Ang, mulai mengancam Patidongan, terutama akan menculik dan membunuh seluruh keluarganya.
Takut keluarganya dibantai, Julie Patidongan akhirnya bersaksi. Ia mengatakan bukan hanya 34 sabungero yang dibunuh, tetapi ada ratusan orang.
Menurut dia, para Sabungeros itu dituding melakukan kecurangan, sehingga mengancam popularitas tempat sabung ayam Charlie Ang.
Mereka akhirnya satu persatu diculik kelompok polisi yang bekerja atas perintah Atong Ang, disiksa serta dibunuh.
Kemudian mayat korban diisi dalam karung dengan pemberat batu dan dibuang ke danau Taal untuk menghilangkan jejak.
Danau yang terletak sekitar 70 kilometer dari Manila itu dipilih, karena salahsatu komplotan polisi memiliki usaha perikanan di danau tersebut.
Sejak memulai pencarian pada 10 Juli 2025 lalu, Penjaga Pantai Filipina telah menemukan beberapa karung di dasar danau, beberapa di antaranya berisi tulang manusia.
15 polisi terlibat
Kasus ini sebenarnya terjadi tahun 2021-2022 lalu, namun penyelidikannya macet diduga adanya permainan uang tingkat tinggi di antara pejabat hukum waktu itu.
Apalagi pemainan judi sabung ayam saat itu masih dilegalkan pemerintah, karena menjadi salahsatu pendapatan negara Filipina.
Kasus ini kembali mendapat perhatian publik Filipina tahun 2025 ini, tidak hanya karena melibatkan 15 polisi, hakim, bandar judi bahkan artis, tetapi jumlah korban yang hilang misterus ternyata mencapai ratusan orang.
Di antara mereka yang terlibat terdapat seorang pejabat polisi berpangkat Letnan Kolonel dengan panggilan ‘Vito’.
Menteri Kehakiman Filipina, Jesus Remulla, mengatakan 15 perwira polisi nasional yang tidak disebutkan namanya itu, sudah ditangkap dan ditahan.”Mereka melaksanakan eksekusi,” katanya.
Marcos kejar dalangnya
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., mengatakan akan mengejar dan menangkap dalang hilangnya Sabungero, tidak peduli peduli pelakunya pejabat atau orang sipil ‘kuat’ berduit.
“Betapapun berkuasa atau kayanya mereka, mereka tidak akan kebal hukum”, tegas Marcos, dalam Pidato Kenegaraan (SONA) keempat.
Ia berjanji mereka yang bertanggung jawab akan menghadapi hukuman berat.
“Yang terutama, kami akan membuat para pelaku merasakan hukuman yang berat atas kejahatan keji ini”, tambahnya.
Presiden Filipina mengakui akan tetap memantau perkembangan penyelidikan kasus tersebut hingga tuntas.
“Seluruh jajaran pemerintahan tengah bekerja sama untuk mengungkap kasus orang-orang yang hilang, akibat ulah bengis para sindikat di balik dunia gelap sabung ayam”, ujar Marcos.(P-Jeffry W)