PRIORITAS, 21/5/25 (Jakarta): Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (SOKSI), organisasi kebangsaan pendiri Golongan Karya (Golkar) dengan tegas menolak isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk melengserkan Ketua Umum Bahlil Lahadalia. Demikian ditegaskan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI, Ahmadi Noor Supit, sebagaimana informasinya diterima Beritaprioritas.com, Rabu (21/5/25).
“Tidak boleh ada lagi Munaslub Golkar di tengah jalan. Itu akan membawa dampak negatif bagi partai,” tegas Supit saat membuka Munas XII SOKSI di Jakarta, Selasa (20/5/25), yang turut dihadiri langsung oleh Bahlil Lahadalia.
Dualisme hanya memperlemah posisi Golkar
Selanjutnya Supit menilai, pengalaman masa lalu menunjukkan, konflik internal dan dualisme hanya memperlemah posisi Golkar di panggung politik nasional.
Karena itu, ia menyerukan soliditas seluruh kader agar tidak terjebak godaan untuk merebut kekuasaan di luar forum yang semestinya.
Godaan setan yang terkutuk
Supit dalam pidatonya juga menyebut upaya memecah belah kepemimpinan sah di Golkar merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab. Upaya Munaslub Golkar juga harus ditolak oleh seluruh kader.
“Tidak boleh ada godaan setan yang terkutuk yang merencanakan perpecahan,” tandasnya.
Selain itu, Supit juga menekankan pentingnya memberi kesempatan kepada siapa pun yang tengah memimpin Golkar untuk menuntaskan masa jabatannya. “Kasih kesempatan siapa pun yang memimpin untuk menyelesaikan masa baktinya. Saya yakin Golkar bisa besar,” lanjutnya.
Diketahui, pernyataan Ahmadi Noor Supit disampaikan langsung di hadapan Bahlil Lahadalia, yang menyambutnya dengan senyuman terkait isu Munaslub Golkar. Dukungan dari SOKSI ini dinilai menjadi sinyal kuat bagi soliditas internal Partai Golkar menjelang agenda-agenda politik penting ke depan. (P-*r/Bst/se)
