Skandal lahan BP Batam: Aktivitas ilegal terus berlangsung, aparat diam saja
Proyek ilegal ‘cut and fill’ di lahan yang bertuliskan: “Milik BP Batam”. (Istimewa)PRIORITAS, 13/9/2025 (Batam): Proyek ilegal cut and fill di Kampung Pete, Teluk Mata Ikan, Kecamatan Nongsa, kembali menyingkap lemahnya penegakan hukum di Kota Batam. Aktivitas penggusuran tanpa izin itu berlangsung di atas lahan yang jelas bertuliskan “Milik BP Batam”, namun hingga kini tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang.
Pantauan lapangan pada Selasa (9/9/2025) menunjukkan aktivitas penggalian berlangsung masif. Puluhan truk bertonase besar hilir-mudik mengangkut tanah, sementara alat berat terus mengupas bukit dan lembah. Tidak ada papan proyek, dokumen perizinan, ataupun pengawasan dari aparat.
Ironisnya, BP Batam selaku pemilik sah lahan memilih bungkam. Tidak ada penyegelan, patroli, atau keterangan resmi. Sementara itu, saat dimintai tanggapan, Direktur Kriminal Khusus Polda Kepri Kombes Pol Silvester Mangombo Marusaha Simamora hanya menjawab singkat: “Masih koordinasi dengan BP Batam.”
Seorang pekerja yang ditemui di lokasi mengaku berasal dari PT Sri Indah, namun menolak memberi penjelasan lebih jauh. “Kami cuma pelaksana, soal izin bukan urusan kami,” ujarnya singkat.
Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar: siapa sebenarnya di balik proyek siluman ini? Mengapa aktivitas ilegal di atas tanah negara dibiarkan? Apakah ada kepentingan yang sedang ditutup-tutupi?
Publik berhak mendapat jawaban. Diamnya BP Batam dan lemahnya langkah aparat hanya memperkuat dugaan adanya permainan kotor di balik proyek ilegal ini. (P-Jeff K)
Related posts
Terdaftar di Dewan Pers
No Comments