31.7 C
Jakarta
Thursday, November 21, 2024

    Sizzy Matindas Memberikan Syal Batik Minahasa kepada Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Motif Ayam Sedang Mencakar Bumi

    Terkait

    PRIORITAS, 6/5/24 (Jakarta): Desainer  Batik Minahasa, Sizzy Matindas, merasa senang dan bangga bisa memberikan hasil rancangannya berupa syal dengan motif terbaru kepada Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo. “Ini motif Kakas namanya, gambar ayam yang seolah sedang mencakar tanah. Ada filosofinya,” terang Sissy kepada Wamenparekraf di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, awal pekan lalu.

    Kisah ini dibagikan Sissy belum lama ini kepada media ini. Dikatakannya, kepada Wamen ia mengungkapkan kisah di balik rancangannya. “Motif ini saya ambil dari cerita rakyat di sana, bahwa dahulu kala saat di daerah Kakas dilanda musim kering berkepanjangan, ada seekor ayam yang dengan cakarnya menggali tanah yang kemudian menjadi sumur yang menghasilkan air. Masyarakat sangat berterimakasih kepada ayam tersebut,” tutur Sissy kepada Wamen yang tampak menyimaknya dengan serius.

    Dijelaskan Sissy, Kakas adalah sebuah desa di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. “Itu kampung halaman saya. Saya orang Kakas,” ucapnya sumringah.

    “Terimakasih ya. Saya senang, desain ini ada ceritanya. Terus, sumur itu sampai sekarang masih ada?” tanya Wamen.

    “Sayangnya, menurut cerita, pada saat pemerintah daerah akan melestarikan sumur tersebut, pemilik tanah tempat sumur itu berada, tidak mengizinkan. Dia takut kalau nanti tanahnya diambil-alih pemerintah. Jadi sumurnya tidak terurus dan akhirnya hilang,” kata Sissy

    “Aduh, sayang ya,” balas Wamen Angela Tanoesoedibjo.

    “Kalau masih ada, kawasan yang ada sumur itu bisa dijadikan obyek wisata,” timpal Roy E. Mahieu, Founder Peraga Indonesia.

    Sizzy Matindas dan Wamenparekraf yang mengenakan syal karya pemilik brand “Batik Bercerita” itu. (Foto: Kemenparekraf)

    Sissy Matindas datang ke Kemenparekraf awal pekan lalu mendampingi Roy Mahieu dan tim Peraga Indonesia untuk beraudiensi dengan Wamen sehubungan rencana pelaksanaan Pemilihan Miss Tionghoa Indonesia 2024. Sissy yang juga adalah Kepala Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, diminta Roy memberikan masukan-masukan untuk penyelenggaraan beauty pageant tersebut.

     “Go International” lewat Batik Bercerita

    Di kalangan komunitas Sulawesi Utara, nama Sizzy Matindas sudah sangat populer. Alumni SMA Negeri 1 Manado yang melanjutkan kuliah di Akademi Teknologi Grafika Trisakti Jakarta itu, dikenal sebagai pencetus brand “Batik Bercerita”.

    Beralih profesi dari  interior designer menjadi fashion designer di tahun 2014, membuat wanita rupawan yang satu ini fokus menekuni dunia batik, khususnya batik Sulawesi Utara. Melalui desain batiknya, Sissy bercerita soal hal-hal menyangkut Sulawesi Utara, mulai dari seni-budaya, flora dan fauna, objek wisata, daerah, kuliner sampai adat-istiadat. Belakangan, Sizzy mulai menampilkan motif-motif dari provinsi tetangga, Sulawesi Tengah.

    Berbagai pencapaian sudah diraih perempuan friendly kelahiran Manado 2 November 1974 itu. Salah satunya adalah berhasil “go international”. Momentum paling fenomenal adalah ketika ia menampilkan karya Batik Bercerita dalam event kopi terbesar di Los Angeles, Amerika Serikat, tahun 2015. Sejak saat itu, Sizzy sering diundang dan berpartisipasi dalam event-event fashion.

    Ia membawa karya-karya desain batik yang dapat “menceritakan dirinya sendiri”. Sejumlah motif ia tampilkan dalam desain-desain batiknya. Ada Batik Kelapa, Batik Tondano, Batik Bitung, Batik Kabasaran, Batik Tomohon Kota Bunga, Batik Wakatobi, dan Batik Anggrek Bulan.

    Selain itu, ada juga Batik Live in Harmony, Batik Cengkih,  Batik Phaius, Motif Manguni, Motif Kopi dan Bijih Kopi, Motif Rumah Minahasa, Motif Kopra, Motif Bendi, Motif Pala dan Bijih Pala, Motif Musik Bambu, Motif Bulu Nasi Jaha, Motif Nyiur Melambai, Motif Tarsius, Motif Terumbu Karang Wakatobi, Motif Tari Maengket, Motif Burung Ambang, dan masih banyak lagi.

    Hal menarik dalam karya-karyanya, Sizzy memproduksi satu motif tidak dalam jumlah banyak alias limited edition. Target market-nya pun menjangkau semua kelompok usia, termasuk kalangan anak muda.

    Dengan segudang prestasi di dalam dan di luar negeri, sekarang Sizzy Matindas sudah bisa disejajarkan dengan desainer Batik mana pun di tanah air. Keberaniannya mengeksplor desain-desain baru dan “bercerita”, membawa dia ke jenjang karir yang terus meningkat. (P-hdt)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini