30.1 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

    Simak !!! Vaksin Covid-19 diberikan akhir 2020 atau awal 2021, begini tahapan vaksinasinya

    Terkait

    Bogor, 19/11/20 (SOLUSSInews.com) – Sebagaimana telah diberitakan berbagai media, Presiden Joko Widodo telah menyatakan, vaksin Covid-19 akan diberikan pada akhir 2020 atau awal 2021.

    Sebelum resmi diberikan, telah dilakukan simulasi penyuntikan. Puskesmas Tanah Sareal di Kota Bogor ditunjuk menjadi tempat simulasi penyuntikan vaksin Covid-19 oleh pemerintah pusat, yang ditinjau langsung Presiden Jokowi, Rabu (18/11/20) kemarin.

    Nah, bagaimana tahapannya?

    Pada tahap simulasi pemberian vaksin, tiap orang mendapat undangan melalui pesan singkat. Dalam pesan singkat itu ada formulir isian data dari penerima vaksin.

    Kepala Puskesmas Tanah Sareal, Masayu Rubianto menjelaskan, dalam form isian itu berisi data diri, kondisi kesehatan, hingga riwayat aktivitas si penerima vaksin.

    “Nanti akan tertera kapan jadwal dia akan divaksin, jadi mereka dapat memilih jadwal layanan, dan tempatnya. Setelah mendapat kode atau barcode, undangan baru diperbolehkan datang ke puskesmas dengan protokol kesehatan,” papar Masayu, Kamis (19/11/20).

    Pada hari vaksinasi, jadwal kedatangan penerima vaksin pun dibagi per kelompok. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kerumunan.

    Tahap selanjutnya, penerima vaksin akan dicek suhu tubuh dan validasi data. Selanjutnya akan dilakukan screening, mulai dari cek tekanan darah, kolesterol, mata, dan lainnya.

    “Bila semuanya dianggap normal atau dalam kategori standar, penerima vaksin akan masuk ke ruang vaksin. Di situ tidak sampai lima menit akan disuntik vaksin,” terang Masayu.

    Pascadisuntik, penerima vaksin akan diminta untuk menunggu sekitar 30 menit untuk masa observasi vaksin. Bila timbul gejala, selanjutnya menggunakan ambulans dirujuk ke rumah sakit.

    Bila tidak ada gejala, penerima vaksin akan diberi gelang tanda penerima vaksin dan diperkenankan pulang.

    “Setelah divaksin tidak perlu isolasi. Hanya saja, patuh protokol kesehatan. Selanjutnya pada hari ke-15 akan diberikan vaksin lanjutan tahap dua,” bebernya.

    Dianggap rentan terpapar

    Salah satu penerima vaksin, Sartini, warga Tanah Sareal mengatakan, dalam simulasi ini dia diundang melalui SMS, pekan lalu. Ia bersedia menjadi penerima vaksin karena risiko pekerjaannya sebagai tenaga medis.

    “Ya tuntutan pekerjaan yang saya anggap rentan terpapar, jadi mau untuk diberikan vaksin dan mudah-mudahan tidak ada efek samping,” tambahnya.

    Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno menerangkan, sasaran vaksin ialah orang yang berusia 18-59 tahun dengan estimasi 60 persen dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Bogor, kurang lebih ada 660.000 sasaran. Kemudian dari jumlah tersebut akan di-screening kembali.

    “Yang tidak boleh di antaranya ibu hamil, yang memiliki komorbid. Ada sasaran prioritas juga, selain Nakes, ada TNI/Polri dan pendidik. Untuk sasaran berikutnya adalah Satpol PP, ASN (aparatur sipil negar), PBI (penerima bantuan iuran), dan yang lainnya,” katanya.

    Retno menjelaskan, total jumlah penduduk Kota Bogor 1.112. 081 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk berusia mulai dari 18 hingga 59 tahun yang merupakan sasaran vaksin ada sekitar 691.934 jiwa.

    Jumlah Nakes atau nonnakes yang bekerja di fasilitas kesehatan jumlahnya mencapai 8.925 jiwa. “Intinya vaksin akan diberikan secara bertahap sampai 2022,” ungkapnya.

    Berdasarkan alur proses vaksinasi, sebelumnya warga akan diberi nomor antrean untuk menunggu panggilan, warga diharapkan mengisi form yang ada dalam aplikasi Vaksinku. Selanjutnya pendaftaran, screening, vaksinasi. Sesudah selesai, warga yang diberi suntikan vaksinasi diharuskan menunggu selama 30 menit untuk melihat efek pascavaksinasi. (S-BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini