Shin Tae-yong kembali ke Korea (Dok.PSSI)
PRIORITAS, 8/8/25 (Korsel): Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong resmi mengundurkan diri dari jabatannya di Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) setelah menerima tawaran untuk menangani klub juara bertahan K-League 1, Ulsan Hyundai.
Keputusan itu diambil karena ia merasa tidak mampu menjalankan dua peran sekaligus secara optimal, yakni sebagai pejabat di KFA pada urusan luar negeri tim nasional dan pelatih klub.
KFA mengonfirmasi pengunduran diri tersebut pada Rabu (6/8/2025), menyatakan Shin mundur dua hari sebelumnya.
Shin Tae-yong merupakan salah satu dari 27 anggota Komite Eksekutif ke-55 yang dipimpin Ketua Chung Mong-gyu.
Posisi Wakil Presiden KFA diisi oleh lima orang, termasuk pelatih Park Hang-seo yang juga mendukung tim nasional.
Istirahat delapan bulan
Kembalinya Shin ke dunia kepelatihan menandai akhir dari masa istirahat selama delapan bulan sejak ia diberhentikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Shin dijadwalkan melakukan debut sebagai pelatih Ulsan Hyundai pada 9 Agustus dalam pertandingan pekan ke-25 K-League 1 melawan Jeju United. Ini sekaligus mengakhiri absennya selama 4.634 hari dari kejuaraan nasional Korea.
Ulsan Hyundai sendiri telah menjuarai K-League 1 lima kali, termasuk tiga musim terakhir berturut-turut pada 2022, 2023, dan 2024.
Namun, performa tim musim ini menurun drastis; mereka kini berada di posisi ke-7 klasemen sementara dengan 31 poin dari 24 laga dan belum menang dalam 10 pertandingan terakhir di semua ajang. Akibatnya, manajemen klub memecat pelatih Kim Pan-gon demi menyelamatkan sisa musim yang tinggal delapan pertandingan.
Shin Tae-yong dikenal luas di Korea sebagai “rubah di lapangan” berkat kecerdasannya saat bermain. Ia tampil dalam 405 pertandingan bersama Seongnam FC, meraih enam gelar K-League, mencetak 102 gol dan 69 assist. Pada 2003, ia menjadi pemain pertama dalam sejarah K-League yang menorehkan minimal 60 gol dan 60 assist.
Setelah gantung sepatu, Shin melatih Seongnam FC dari 2009 hingga 2012. Puncak kariernya di klub terjadi pada 2010, saat ia membawa Seongnam menjuarai Liga Champions AFC. Rekor kepelatihannya di K-League 1 mencatatkan 58 kemenangan, 42 seri, dan 53 kekalahan.
Pada level internasional, Shin memimpin tim nasional Korea Selatan di Olimpiade Rio 2016 dan Piala Dunia U-20 2017. Di Piala Dunia 2018, meski gagal lolos dari fase grup, Korea di bawah arahannya berhasil mengalahkan juara bertahan Jerman dengan skor 2-0 dalam laga terakhir.
Dari 2019 hingga awal 2024, Shin menjadi pelatih timnas Indonesia. Di awal masa jabatannya, Indonesia berada di bawah bayang-bayang Vietnam yang saat itu ditangani Park Hang-seo. Namun, lewat kebijakan naturalisasi pemain keturunan dan strategi yang solid, ia berhasil membawa transformasi besar bagi Garuda. Dilansir Beritasatu, prestasinya antara lain membawa Indonesia lolos dari fase grup Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya, menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, serta mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024.(P-wr)
No Comments