SBY menyatakan, Prabowo menjalankan strategi diplomasi dua jalur (dual track diplomacy), dengan cara mempererat hubungan dengan negara-negara ASEAN sekaligus mengirim tim negosiator ke Washington DC guna menjalin dialog langsung.
Ia juga menekankan, pendekatan tersebut krusial, mengingat ASEAN kini menjadi komunitas ekonomi kawasan yang saling bergantung, termasuk Indonesia di dalamnya.
“Negosiasi ini sangat strategis karena ASEAN adalah pasar bersama yang harus diperkuat secara kolektif dalam menghadapi tekanan ekonomi global,” katanya.
SBY turut menyoroti upaya pemerintahan Prabowo, khususnya kerja sama antara otoritas moneter dan fiskal Indonesia, yang bersatu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan IHSG di tengah ketidakpastian pasar global akibat perang tarif.
“Kalau diserahkan ke mekanisme pasar semata, nilai saham dan rupiah bisa jatuh di luar batas toleransi psikologis,” tuturnya.
SBY menilai intervensi yang terarah diperlukan guna menenangkan gejolak pasar dan mempertahankan kepercayaan investor
Upaya pencegahan krisis
SBY mengingatkan, konflik dagang global berpotensi berlangsung dalam jangka panjang dan menimbulkan dampak sistemik. Karena itu, ia menekankan pentingnya upaya pencegahan krisis dan penguatan ketahanan ekonomi nasional.
“Kita harus mencegah terjadinya krisis ekonomi sekecil apa pun dan memperkuat daya tahan ekonomi kita untuk jangka panjang,” imbuhnya.

SBY juga mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat fundamental ekonomi, termasuk meningkatkan daya saing ekspor, menciptakan lapangan kerja, serta menjaga kesehatan fiskal nasional.
“Kita harus bergerak cepat, tetapi juga mampu berlari jauh. Tantangan ini bisa menjadi peluang emas bagi masa depan ekonomi Indonesia,” ucap SBY yang memuji langkah Prabowo menyikapi tarif impor Trump. (P-*r/Zamir A)
No Comments