PRIORITAS, 25/8/25 (kyiv): Satu tim penyelam elit Rusia, Moskow Spetsnaz, yang terdiri dari lima orang, tewas sia-sia setelah berusaha mengotak-atik sebuah drone laut Magura milik Ukraina, yang mereka tangkap ketika memasuki markas mereka di pangkalan Angkatan Laut di teluk Novorossiysk.
“Lima penyelam angkatan laut elit Rusia tewas di Teluk Novorossiysk setelah mencoba memeriksa pesawat tak berawak laut Ukraina”, ungkap Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina (HUR), seperti dikutip Beritaprioritas.com dari United24Media, hari Senin (25/8/25).
Novorossiysk kini telah menjadi pangkalan utama bagi Armada kapal perang Laut Hitam Rusia.
Kapal-kapal perang Rusia lari dan berlindung ke situ, karena Ukraina sering melakukan serangan rudal dan drone laut ke pangkalan utama sebelumnya di Sevastopol, Krimea.
Menurut intelijen Ukraina selama operasi Intelijen Pertahanan di Laut Hitam, salah satu pesawat tanpa awak serang laut Ukraina jenis Magura telah berhasil memasui Teluk Novorossiysk.
“Tempat negara agresor Rusia menyimpan sisa-sisa kapal Armada Laut Hitamnya yang besar,” kata HUR dalam sebuah pernyataan.
Drone Magura itu kehilangan kontak dengan operatornya di Ukraina, karena sistem peperangan elektronik Rusia dan mulai tidak terkontrol.

Tiba-tiba meledak
Di tengah terombang-ambing di perairan, pasukan Rusia berhasil melacaknya.
Komandan pasukan Rusia di pangkalan itu, memerintahkan kapal tak berawak Ukraina tersebut diangkat dari teluk untuk diperiksa.
“Untuk melaksanakan tugas tersebut, lima penyelam pengintai angkatan laut elit dari unit PDSS [pasukan dan aset bawah air anti-sabotase] Rusia dikerahkan”,
Saat mereka sedang berusaha membuka drone laut Magura V5 milik Ukraina itu, benda itu tiba-tiba meledak hebat dan menewaskan kelima penyelam Rusia seketika.
Tim elit Rusia itu tak menyangka, sejumlah ahli elektronik Ukraina telah memasang alat pendeteksi otomatis, yang dapat memicu bom di dalam drone, jika ada yang sengaja mengutak-atiknya tanpa input kode algoritma khusus (password).
HUR melaporkan akibat peristiwa itu, menyebabkan meningkatnya kemarahan di kalangan personel angkatan laut Rusia di pangkalan Novorossiysk.
Mereka menyebut insiden tragis itu sebagai “perintah daging” tidak masuk akal dari para komandan, sehingga menyebabkan hilangnya sebuah tim elit yang Rusia banggakan.

Butuh waktu dan dana
Pasukan elit penyelam Rusia adalah penyelam tempur terlatih. Untuk membentuk tim elit seperti itu Rusia membutuhkan persiapan yang sangat lama dan sumber daya finansial (keuangan) serta waktu yang signifikan. Tim elit penyelam juga sering dilengkapi dengan peralatan terbaik yang tersedia.
“Guntur musim panas di Novorossiysk”, ujar pasukan intelijen Ukraina, menggambarkan guncangan hebat di kalangan tim penyelam kebanggaan Angkatan Laut Rusia.
Tim elit pasukan penyelam Rusia biasa dikenal sebagai pasukan katak komando Rusia, adalah unit Spetsnaz Angkatan Laut Rusia di bawah operasional GRU.
Tidak semua orang bisa menjadi tim elit penyelam Rusia. Dalam seleksi meskipun banyak peserta yang bisa berenang, tetapi sering tidak lolos.
Penyelam pasukan elit penyelam membutuhkan ketahanan fisik yang luar biasa. Calon penyelam elit harus mampu bertindak mandiri dengan dukungan minimal dalam kondisi sangat sulit.
Spetsnaz Angkatan Laut Rusia berspesialisasi operasi perang amfibi, operasi klandestin, kontraterorisme maritim dan perang khusus angkatan laut. Mereka adalah marinir sangat terlatih dan elit dalam infantri angkatan laut Rusia.
Banyak versi Magura
Drone laut Magura Ukraina terdiri dari berbagai versi atau jenis dari V5, V6 dan V7. Masing-masing memiliki keunggulan spesifikasi dan platform senjata yang dibawa.

Ada yang khusus membawa bom besar untuk menenggelamkan kapal perang, ada juga yang bisa membawa rudal anti pesawat udara Sidewinder dengan deteksi infrared, AIM-9.
Terbaru ada kabar, tim ahli militer Ukraina juga sedang merancang drone laut yang mampu membawa rudal AIM-174 B yang serbaguna dan dapat menyerang kapal, pertahanan darat, dan rudal lawan.
Drone laut Ukraina sangat ditakuti militer Rusia khususnya kapal perang dan jet tempur, karena drone laut Ukraina mampu menyelam di bawah permukaan, dan tiba-tiba sudah muncul berada sangat dekat.
Armada kapal atau pesawat tempur Rusia, seringkali terlambat bereaksi saat drone Magura sudah di depan mata
Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina, Kyrylo Budanov, mengonfirmasi dua jet tempur Su-30SM Rusia ditembak jatuh di Laut Hitam baru-baru ini, menggunakan rudal udara-ke-udara AIM-9 yang diluncurkan dari drone Magura.(P-Jeffry W)