PRIORITAS, 8/10/25 (Kuala Lumpur): Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) Joehari Ayub mundur dari jabatannya di hari momen saat FIFA mengumumkan investigasi dokumen palsu pemain naturalisasi. Di saat yang berdekatan, Joehari Ayub dinyatakan resmi mundur pada 22 Agustus. Keputusan itu diperoleh usai menggelar rapat Komite Eksekutif FAM.
Dalam dokumen putusan Komite Disiplin FIFA, disebutkan bahwa proses investigasi terhadap FAM digelar pada 22 dan 28 Agustus. “Pada tanggal 22 dan 28 Agustus 2025, proses disipliner dibuka terhadap FAM dan para pemain atas potensi pelanggaran Pasal 22,” tulis dokumen Komite Disiplin FIFA.
Keputusan mundur diambil oleh Joehari Ayub meski baru enam bulan memimpin FAM. Ia terpilih sebagai Presiden FAM periode 2025-2029 pada Februari lalu. “Komite Eksekutif FAM dalam rapat yang digelar di Wisma FAM, Kelana Jaya mengkaji keinginan Datuk Joehari dan akhirnya sepakat menerima pengunduran diri Presiden FAM untuk menghormati keputusan yang diambilnya,” bunyi pernyataan FAM pada 27 Agustus lalu seperti dikutip CNNIndonesia.
Tempat lahir berbeda
Alasan kesehatan diklaim jadi penyebab utama Joehari Ayub mundur dari jabatannya. Namun tak berselang lama setelah tongkat estafet berpindah, sepak bola Malaysia justru menemui petaka usai FIFA menjatuhi sanksi.
FIFA menghukum tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia denda 2.000 CHF (setara Rp41,8 juta) serta larangan bermain 12 bulan. Selain itu FIFA menjatuhi denda 350 ribu CHF (setara Rp7,3 miliar) untuk FAM.Ketujuh pemain yang dihukum adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Tempat lahir kakek dan nenek dari tujuh pemain itu dinyatakan berbeda. FAM mengklaim lokasi lahir di wilayah Malaysia, sedangkan berdasarkan dokumen FIFA tempat lahirnya tersebar di Spanyol, Argentina, Brasil, hingga Belanda. (P-wr)
No Comments