
Petenis Kazakstan Elena Rybakina berpose bersama trofi usai meraih gelar WTA Finals 2025 dengan mengalahkan Aryna Sabalenka pada babak final di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (8/11/2025). WTA
PRIORITAS, 9/11/25 (Riyadh): Elena Rybakina menutup musim dengan tiga gelar, termasuk Strasbourg dan Ningbo, dan menjadikannya petenis ke-10 yang menyandang juara WTA Finals untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.
Rybakina memperpanjang rentetan kemenangannya menjadi 11 kali berturut-turut dengan mengalahkan Aryna Sabalenka 6–3, 7–6(0) untuk merebut gelar WTA Finals di Riyadh, Sabtu (8/11/25) malam waktu setempat atau Minggu WIB.
Petenis asal Kazakstan itu finis di posisi kedua dalam tur untuk gelar juara, hanya di belakang Sabalenka dengan empat gelar, dan imbang dengan Iga Swiatek dan Jessica Pegula dengan tiga gelar.
Rybakina mengakhiri tahun dengan 58-19, catatan menang/kalah terbaiknya hingga saat ini. Kemenangan itu juga mempersempit rivalitasnya dengan Sabalenka menjadi 8–6, dengan tiga kemenangan di antaranya diraih di final — Indian Wells 2023, Brisbane 2024, dan Riyadh 2025.
“Saya berusaha untuk tetap fokus,” kata Rybakina dalam konferensi pers pascapertandingan, seperti disiarkan WTA, Minggu (9/11/25).
Alami posisi seperti ini
“Dan saya pikir bahkan saat tiebreak, baru ketika saya mendengar permainan, set, pertandingan, saya menyadari bahwa, ya, pertandingan sudah selesai, karena saya juga pernah mengalami, berada di posisi unggul saat tiebreak dan kalah. Jadi, sejujurnya, saya hanya benar-benar fokus.”
Di set kedua, Sabalenka menyelamatkan dua break point di gim ketiga dan dua lagi pada kedudukan 4-4 untuk menjaga kedudukan tetap imbang.
Namun, perlawanannya melemah di tiebreak, sebuah kejutan bagi petenis yang telah memenangi rekor 22 break point musim ini, terbanyak di era tenis modern atau Open.
Untuk pertama kalinya dalam karirnya, Sabalenka kalah 0-7 pada tiebreak, saat Rybakina menutup pertandingan — dan musim ini — dalam straight set.
Final berlangsung selama satu jam 47 menit, dengan Rybakina mencetak 13 ace dan mengonversi satu dari enam peluang break point, satu-satunya break point dalam pertandingan.
Sabalenka menciptakan lima peluang, tetapi gagal memanfaatkannya seperti dikutip Antara.”Dia bermain luar biasa. Saya merasa telah melakukan yang terbaik hari ini,” kata Sabalenka.(P-wr).
No Comments