PRIORITAS, 5/7/25 (Washington): Rancangan Undang Undang yang sedang dibahas Kongres Amerika Serikat (AS) akan memberikan Israel akses ke pesawat pengebom siluman taktis B-2 spirit.
Berdasarkan RUU yang diajukan ke DPR AS, Presiden Donald Trump, juga akan diberi kewenangan untuk mengizinkan Israel menggunakan bom penghancur bunker bawah tanah, jika Iran terbukti masih terus mengembangkan senjata nuklir.
Menurut rancangan undang-undang tersebut—yang saat ini sedang menunggu persetujuan—hal ini akan memungkinkan kerja sama operasional, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Itu termasuk penempatan, peralatan, dan pelatihan, tetapi tanpa mentransfer kepemilikan permanen atau kendali langsung ke Israel.
Hingga saat ini, Amerika Serikat belum pernah menyerahkan pesawat pengebom B-2 ke pihak asing.
Fox News melaporkan, hingga tahun 2024, militer AS memiliki 24 pesawat pengebom B-2 yang masih aktif.
Pesawat pengebom siluman dan bom penghancur bunker, baru-baru ini digunakan AS ketika menyerang tiga lokasi nuklir utama Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Memastikan Israel siap
Seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews, hari Sabtu (5/7/25), RUU yang dinamai “Bunker-Buster Act” itu disponsori Josh Gottheimer (Demokrat) dan Mike Lawler (Republikan).
Menurut mereka, undang-undang tersebut akan memungkinkan Trump mengambil langkah-langkah yang memastikan Israel siap menghadapi semua skenario. jika Iran berupaya mengembangkan senjata nuklir.
“RUU ini memberikan wewenang kepada Presiden, untuk melengkapi Israel dengan peralatan dan pelatihan yang mereka butuhkan. untuk menghalangi Teheran dan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih aman,” kata Lawler.
“Iran, negara sponsor utama terorisme, dan salah satu musuh utama Amerika, tidak akan pernah memiliki senjata nuklir,” kata Gottheimer dalam sebuah pernyataan.
Itulah sebabnya mereka sangat mendukung tindakan militer AS awal bulan ini.
Iran, kata mereka, telah membunuh banyak warga Amerika, termasuk anggota angkatan bersenjata AS.
Negara Republik Islam itu, juga berulang kali menyerang Israel yang dikenal sekutu demokrasi utama AS.
“Israel harus mampu mempertahankan diri terhadap Iran, dan memastikan bahwa Iran tidak dapat membangun kembali kemampuan nuklirnya”, tegas mereka.(P-Jeffry W)
