34.1 C
Jakarta
Thursday, July 24, 2025

    Rusia dan Ukraina sama-sama bebaskan 175 tawanan. Ada yang ‘dikebiri’?

    Terkait

    PRIORITAS, 20/3/25 (Moskow): Sebanyak 350 tawanan perang Rusia dan Ukraina dibebaskan. Rusia membebaskan 175 tentara Ukraina. Hal yang sama juga dilakukan Ukraina membebaskan 175 tentara Rusia.

    “Rusia dan Ukraina masing-masing telah membebaskan 175 tawanan perang dalam pertukaran yang diselesaikan selama panggilan telepon tadi malam antara Donald Trump dan Vladimir Putin”, kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Kamis (20/3/25).

    Moskow juga menyerahkan 22 tahanan Ukraina tambahan yang terluka parah, dalam apa yang disebutnya sebagai tindakan niat baik. Pembebasan tentara Rusia dari Ukraina dilakukan melalui negara Belarus, dimediasi oleh Uni Emirat Arab.

    Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), menyebutkan selama invasi Rusia ke Ukraina, baik tawanan perang Ukraina maupun Rusia mengalami berbagai bentuk pelanggaran, seperti penganiayaan, penyiksaan, bahkan eksekusi mati.

    Hingga November 2022, PBB telah melakukan 159 wawancara dengan tawanan perang yang ditahan pasukan Rusia dan milisinya,  serta 175 wawancara dengan tawanan perang yang ditahan Ukraina.

    Ditemukan, pihak Rusia paling banyak melakukan kekerasan terhadap tawanan Ukraina. Sebagian besar tahanan Ukraina melaporkan telah ditahan dalam kondisi buruk. Mereka  menjadi sasaran penyiksaan dan serangan anjing, serta disetrum listrik.

    Pelapor Khusus PBB mengatakan pada bulan September 2023, tentara Rusia sengaja melakukan penyiksaan terhadap tahanan Ukraina,  sebagai bagian dari kebijakan negaranya untuk mengintimidasi, menimbulkan rasa takut atau menghukum untuk mendapatkan informasi serta pengakuan.

    Tawanan Ukraina dikebiri

    Beberapa tawanan perempuan Ukraina mengalami kekerasan seksual dan menjadi sasaran perlakuan yang merendahkan martabat. Sadisnya, seorang tawanan laki-laki Ukraina dilaporkan telah ditarik dengan tali yang diikatkan di sekitar alat kelaminnya.

    Pada tanggal 22 Juli tahun 2022, Human Rights Watch mendokumentasikan penyiksaan terhadap tiga tawanan perang Ukraina, anggota Pasukan Pertahanan Teritorial , dan kematian dua dari mereka di wilayah pendudukan Kherson dan Zaporizhzhia.

    Per 31 Juli 2022, OHCHR memverifikasi, dari 35 orang yang diwawancarai, 27 tawanan perang Ukraina telah menjadi sasaran penyiksaan oleh angkatan bersenjata dan polisi Rusia dan milisi pro-Rusia.

    Hasilnya para tawanan melaporkan,  mereka ditikam, dipukul dengan palu kayu, disetrum taser, bahkan digantung kaki di atas. Yang lain malah ditembak di kaki.

    Seorang tawanan perang Ukraina lain juga melaporkan ia telah disiksa dengan kawat yang diikatkan ke alat kelamin dan hidungnya.

    Pada tanggal 28 Juli di tahun yang sama, sebuah video diunggah di media sosial Rusia yang menunjukkan seorang tentara Rusia mengebiri seorang tawanan perang Ukraina dengan pemotong kayu. Pada hari berikutnya, sebuah video lanjutan diunggah yang memperlihatkan tentara yang sama mengeksekusi tentara Ukraina tersebut.

    Belum diketahui jumlah pasti ada berapa banyak tawanan perang yang tersisa di kedua kubu Rusia dan Ukraina. Namun sesuai bukti-bukti termasuk rekaman video di media sosial, tentara Rusia diduga kuat telah mengeksekusi mati ratusan tentara Ukraina yang menyerah.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini