34.3 C
Jakarta
Saturday, July 26, 2025

    “Rojali” dan “rohana” merebak, begini penjelasan BPS

    Terkait

    PRIORITAS, 25/7/25 (Jakarta): Fenomena rombongan pengunjung pusat perbelanjaan yang tidak berbelanja alias “rojali” (rombongan jarang beli) dan “rohana” (rombongan hanya nanya), memicu sorotan Badan Pusat Statistik (BPS).

    Lembaga negara ini menyebut perilaku tersebut dapat mencerminkan tekanan ekonomi, terutama pada rumah tangga rentan.

    Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono menyampaikan, fenomena “rojali” dan “rohana” perlu diperhatikan karena berkaitan erat dengan daya beli masyarakat.

    Ia mengingatkan, kehadiran pengunjung di pusat perbelanjaan tanpa transaksi bukan semata-mata aktivitas rekreasi, tetapi bisa menjadi sinyal perlambatan konsumsi.

    “Fenomena rojali (dan rohana) memang belum tentu mencerminkan tentang kemiskinan, tetapi tentunya ini relevan juga sebagai gejala sosial dan bisa jadi ada untuk refresh atau tekanan ekonomi terutama kelas yang rentan,” kata Ateng dalam konferensi pers, Jumat (25/7/25).

    BPS mencatat adanya kecenderungan kelompok masyarakat kelas atas untuk menahan konsumsi. Data ini diambil dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025, yang menunjukkan pola konsumsi yang mulai melandai di kalangan tertentu.

    “Berdasarkan data Susenas 2025, kelompok atas memang agak menahan konsumsinya. Ini kita amati dari Susenas,” beber Ateng, seperti dikutip Beritaprioritas dari Detikcom, Jumat (25/7/25).

    Muncul di segmen kelas atas

    Temuan ini menegaskan, gejala “rojali” dan “rohana” tidak terbatas pada kelas bawah. BPS menilai, perubahan perilaku konsumsi juga muncul di segmen ekonomi menengah dan atas.

    Hal ini menandai pergeseran struktur pengeluaran rumah tangga di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Kondisi ini, lanjut Ateng, harus menjadi perhatian serius pemerintah.

    Ia mendorong evaluasi arah kebijakan sosial-ekonomi agar tidak hanya menargetkan angka kemiskinan ekstrem, namun juga mempertimbangkan daya tahan konsumsi rumah tangga di kelas menengah bawah.

    “Rojali (dan rohana) adalah sinyal penting bagi pembuat kebijakan untuk tidak hanya fokus menurunkan angka kemiskinan, tetapi juga memperhatikan bagaimana untuk ketahanan konsumsi dan stabilitas ekonomi rumah tangga pada kelas menengah bawah,” pungkasnya. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini