31.8 C
Jakarta
Thursday, August 14, 2025

    Ribuan warga Korea Utara jadi budak di Rusia

    Terkait

    PRIORITAS, 14/8/25 (London): Ribuan warga Korea Utara (Korut) sengaja dikirim Kim Jong Un untuk menjadi budak di Rusia. Mereka diwajibkan bekerja 18 jam sehari di sejumlah proyek pembangunan di Rusia, tapi sebagian besar gaji mereka ditahan dan ditransfer ke rekening pemimpin Korut yang kejam.

    Seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Kamis (14/8/25), sejumlah pekerja Korea Utara yang melarikan diri telah berbicara kepada BBC News, menggambarkan kondisi mengerikan di tempat kerja mereka di Rusia.

    Mereka dipaksa bekerja shift 18 jam sambil berada di bawah pengawasan ketat sepanjang waktu dan hanya dibayar sebagian kecil dari apa yang diperoleh pekerja dari negara lain.

    Para pekerja dilarang istirahat selama bekerja, karena akan mendapat tindakan kekerasan dari para menejer pengawas.

    Ribuan warga Korea Utara sengaja dikirim ke Rusia, untuk mengimbangi kekurangan tenaga kerja parah akibat perang dengan Ukraina.

    Rusia mengalami kerugian besar dalam perang melawan Ukraina, termasuk  kekurangan pekerja dan harus menghadapi mobilisasi militer besar-besaran.

    Banyak pekerja trampil Rusia sudah eksodus (melarikan diri) ke luar negeri, sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi wajib militer untuk menyerang Ukraina.

    Gaji disita

    Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut sebagian besar upah para pekerja itu disita negara Korea Utara sebagai “iuran loyalitas”.

    Para pekerja mengatakan kepada media BBC, sisa gaji yang seharusnya mereka terima biasanya $100-$200 (£74-£149) per bulan, sengaja ditahan manajer.

    Para pembelot, yang berhasil berbicara setelah melarikan diri, mengatakan mereka memperoleh penghasilan lima kali lebih sedikit daripada pekerja asing lainnya, padahal beban kerja mereka jauh lebih berat.

    Rusia sebelumnya mengandalkan Korea utara untuk suplai persenjataan dan amunisi, tetapi kini beralih meminta bantuan tenaga kerja untuk pekerjaan konstruksi, manufaktur, dan teknologi.

    Korea Utara telah menjadi sekutu setia Rusia selama invasinya ke Ukraina, sampai pada titik menyediakan pasukan Korea Utara untuk membantu mengusir serangan Ukraina ke oblast Kursk tahun lalu.

    Namun, di luar peran militer yang terbatas, Korea Utara juga menawarkan bantuan untuk menopang perekonomian Rusia yang sedang terpuruk akibat perang.

    Dalam kunjungan ke Pyongyang pada bulan Juni, penasihat keamanan Putin, Sergei Shoigu, mengumumkan Korea Utara akan mengirimkan 5.000 pekerja konstruksi untuk membantu membangun kembali infrastruktur yang rusak di Kursk.

    Para pejabat intelijen Korea Selatan mengatakan kepada BBC,  sebenarnya jumlah ini hanya separuh dari angka yang telah dikirim Korea Utara untuk mengerjakan proyek-proyek di Rusia. Jumlah totalnya bisa mencapai 50.000 orang.

    Hal ini terjadi meskipun ada larangan PBB tahun 2019, karena rezim Kim Jong Un menggunakan gaji dari para tenaga kerjanya, untuk memajukan program senjata nuklirnya.

    Tangan jadi kaku

    Para buruh yang berhasil melarikan diri dari tempat kerja di Rusia, mengatakan mereka terpaksa mencari perlindungan karena takut bisa meninggal.

    Mereka menyebut bekerja dalam kondisi “buruk” dari jam 6 pagi hingga jam 2 pagi keesokan harinya, dengan hanya dua hari libur dalam setahun.

    Seorang pekerja konstruksi mengungkapkan dia dibawa agen keamanan Korea Utara dari bandara di Timur Jauh Rusia, langsung ke lokasi pembangunan di Moskow. Agen keamanan Korut mengintimidasi mereka dengan mengatakan “Dunia luar adalah musuh kami.”

    Seorang pembelot lain mengatakan tangannya selalu menjadi kaku setiap pagi karena sangat kelelahan. “Bangun tidur itu mengerikan, menyadari harus mengulang hari yang sama lagi,” ujarnya.

    Seorang pekerja Korut lain juga menuturkan dirinya melihat sendiri para pekerja dipukul jika ketahuan sedang beristirahat. “Rasanya seperti kami sedang sekarat”, ujarnya.

    Mereka melaporkan hanya tinggal dan tidur di kontainer pengiriman penuh serangga atau apartemen yang belum selesai dibangun tanpa pemanas saat musim dingin tiba.

    Jika pekerja mengalami kecelakaan seperti cedera, sering kali hanya dibiarkan pengawas tanpa penanganan medis.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini