Tonton Youtube BP

Presiden AS ikut tandatangan perjanjian damai Thailand dan Kamboja

Jeffry Wuisan
26 Oct 2025 15:45
4 minutes reading

PRIORITAS, 26/10/25 (Kuala Lumpur): Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terbang langsung dari Washington ke Malaysia, untuk ikut menandatangani dokumen perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja, setelah kedua negara berperang Juli 2025 lalu.

Presiden Trump bersama istri dan rombongan tiba dengan pesawat kepresidenan Air Force One di bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia,  pada pukul 09.54 Minggu pagi, 26 Oktober 2026.

Setelah dijemput Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim,  Trump langsung menuju ke lokasi penandatanganan perdamaian Thailand dan Kamboja di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC).

“Kesepakatan damai kedua negara akan menyelamatkan jutaan nyawa”, kata Trump, seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Minggu (26/10/25).

Setidaknya 18 tawanan perang Kamboja akan dibebaskan setelah perjanjian damai itu.

Perjanjian itu ditandatangani Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.

Presiden AS Trump ikut membubuhkan tanda tangan dalam dokumen tersebut, termasuk PM Malaysia Anwar Ibrahim. Masing-masing pihak mendapat satu berkas dukumen perjanjanjian damai tersebut.

Pujian Trump

Presiden Donald Trump memuji Kamboja dan Thailand, setelah kedua negara menandatangani perluasan perjanjian damai untuk mengakhiri konflik perbatasan mereka.

“Kami melakukan sesuatu yang menurut banyak orang tidak mungkin dilakukan,” ujar Trump.

Pemimpin Kamboja menyebutnya “hari bersejarah”, sementara Perdana Menteri Thailand Charnvirakul mengatakan perjanjian tersebut menciptakan “landasan bagi perdamaian abadi”.

Trump mengakui ikut mengawasi kesepakatan gencatan senjata saat Thailand dan Kamboja dalam mengakhiri perang yang telah berlangsung lama.

Presiden Trump telah mengancam memberlakukan tarif dagang lebih tinggi terhadap kedua negara, untuk memaksa mereka setuju mengakhiri perang, yang sudah mengakibatkan puluhan orang tewas dan ratusan ribu orang mengungsi.

Dalam perjanjian damai tersebut, mengamanatkan kedua belah pihak, untuk mulai menyingkirkan senjata berat dari wilayah perbatasan.

Berterimakasih pada trump

Sebelum penandatanganan kesepakatan, pemimpin Kamboja berterima kasih kepada Trump atas “kepemimpinan yang tegas” dan “upaya tanpa lelah”-nya pada bulan Juli untuk mengakhiri konflik.

“Sesulit dan serumit apa pun perselisihan yang terjadi, semuanya harus diselesaikan dengan cara damai,” ujarnya.

Thailand dan Kamboja, negara bertetangga di Asia Tenggara ini, pada bulan Juli terlibat perang perbatasan terburuk dalam satu dekade.

Konflik itu telah menewaskan hampir 40 orang dan menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi.

Kedua belah pihak saling tembak artileri dan serangan udara di sepanjang wilayah perbatasan yang diperebutkan sepanjang 817 km.

Kedua negara memiliki klaim teritorial yang saling bertentangan, dan kekerasan kerap terjadi di sepanjang perbatasan mereka.

Kekerasan bermula di titik api dekat kuil kuno Ta Moan Thom di Provinsi Surin, Thailand dan dengan cepat menyebar ke wilayah sengketa lainnya.

Para pejabat Kamboja menuduh Thailand melancarkan serangan udara dan menjatuhkan bom di jalan-jalan di wilayahnya.

Kesepakatan ekonomi

Gencatan senjata awal, yang ikut ditengahi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sebagai ketua ASEAN, dicapai pada tanggal 28 Juli 2025, setelah Presiden Trump mengatakan dia telah berbicara dengan pemimpin Thailand dan Kamboja.

Trump telah mengancam akan menunda perjanjian perdagangan dengan kedua negara, kecuali perang berhenti.

Gencatan senjata yang rapuh terus berlanjut sejak saat itu, hingga akhirnya kedua negara sepakat menandatangani perjanjian perdamaian hari ini disaksikan langsung Presiden Trump.

Usai kesepakatan damai ditandatangani, Trump juga menandatangani kesepakatan ekonomi terpisah dengan Kamboja dan Thailand pada hari Minggu.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump juga menandatangani perjanjian mineral penting dengan Malaysia selama KTT ASEAN.

The Independent melaporkan Malaysia menjadi tempat persinggahan pertama Trump dalam lawatan lima hari di Asia.

Trump dijadwalkan akan ke Jepang pada hari Senin, untuk kunjungan tiga hari yang juga akan mempertemukannya dengan Kaisar Naruhito.

Selanjutnya ia mungkin mengunjungi kapal induk AS di pangkalan angkatan laut AS di Yokosuka, Prefektur Kanagawa.

Ia akan bertemu dengan kerabat warga negara Jepang, yang diculik agen Korea Utara beberapa dekade lalu.

Presiden Trump, juga kemungkinan melakukan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menjelang pertemuan puncak regional lainnya akhir pekan ini di Korea Selatan.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x