Tonton Youtube BP

Prabowo tanggung jawab soal WHOOSH: Indonesia bukan negara sembarangan

Herling Tumbel
4 Nov 2025 16:59
2 minutes reading

PRIORITAS, 4/11/25 (Jakarta): Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan akan bertanggungjawab soal utang kereta cepat Jakarta-Bandung “Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat (WHOOSH) yang belakangan menjadi perbincangan publik.

Ia menyatakan tidak usah khawatir ribut-ribut WHOOSH. “Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti WHOOSH itu semuanya, Indonesia bukan negara sembarangan, kita hitung enggak masalah itu,” kata Prabowo di sela peresmian Stasiun KA Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/25).

Dikatakannya, PT KAI tidak usah khawatir. “Semua tidak khawatir, rakyat, kita layani rakyat kita. Kita berjuang untuk rakyat, teknologi semua sarana itu tanggung jawab bersama, dan di ujungnya tanggung jawab Presiden RI. Jadi saya sekarang tanggung jawab WHOOSH,” ungkap Prabowo lugas.

Kepala Negara mengaku sudah mempelajari persoalan tersebut dan “pede” (percaya diri) permasalahan itu akan teratasi. Ia pun meminta seluruh pihak untuk tidak mempolitisasi polemik tersebut.

“Jangan kita menari di gendang orang, mungkin ada pihak-pihak dari enggak tahu dari mana yang ingin selalu menimbulkan kecemasan rakyat, enggak, tenang-tenang saja,” ujarnya.

Presiden menyebutkan, seluruh transportasi publik seperti WHOOSH jangan dihitung apakah merugi atau untung. Ia meminta seluruh pihak melihat apakah proyek itu bermanfaat atau tidak bagi publik.

“Semua public transport di seluruh dunia jangan dihitung untung-untung, rugi. Hitung manfaat enggak untuk rakyat? Di seluruh dunia begitu, ini namanya public service obligations,” ucapnya.

Seperti diberitakan selama ini sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, WHOOSH dibangun dengan nilai total investasi US$7,2 miliar atau setara Rp116,54 triliun (asumsi kurs Rp16.186 per dolar AS). Angka tersebut termasuk pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar US$1,21 miliar dari nilai investasi awal yang ditetapkan senilai US$6,05 miliar.

Dari total biaya investasi US$7,2 miliar itu, 75 persen di antaranya didapat dari pinjaman China Development Bank (CDB). Sementara 25 persen berasal dari setoran modal pemegang saham, yaitu gabungan beberapa BUMN dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar 60 persen dan Beijing Yawan HSR Co Ltd sebesar 40 persen. (P-*/ht)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x