
(FOTO/BBC)
PRIORITAS, 8/11/25 (Jakarta): Perusahaan pengiriman Amerika Serikat, UPS dan FedEx, untuk sementara menghentikan operasional sebagian armada pesawat kargo mereka setelah terjadinya kecelakaan pesawat di Kentucky pada Selasa yang menewaskan sedikitnya 14 orang.
Pesawat milik UPS terbakar sesaat setelah lepas landas usai menabrak bangunan usaha di sekitar bandara, menimbulkan kebakaran besar yang menghanguskan beberapa gedung dan menyebabkan penutupan Bandara Internasional Louisville.
Keputusan penghentian sementara penggunaan pesawat model MD-11 dilakukan atas arahan dari pabrikan Boeing. FedEx juga mengambil langkah serupa mengikuti rekomendasi tersebut. Hingga kini, penyelidik masih berupaya menemukan penyebab pasti insiden mematikan itu.
Jumlah korban meningkat menjadi 14 setelah tim penyelamat menemukan satu jenazah tambahan di antara puing-puing bangunan yang masih dalam proses pencarian. Wali Kota Louisville, Craig Greenberg, menyampaikan doa bagi keluarga para korban dan berharap tidak ada lagi korban tambahan yang ditemukan seperti dilansir dari BBC.
UPS menjelaskan langkah penghentian 9% dari total armadanya dilakukan sebagai tindakan pencegahan untuk memastikan keselamatan operasional. Sementara itu, Boeing mengonfirmasi kepada Reuters bahwa rekomendasi penangguhan penggunaan pesawat MD-11 dikeluarkan demi alasan keselamatan dan akan terus berkoordinasi dengan Otoritas Penerbangan Federal (FAA).
Dampak terhadap layanan pengiriman global masih belum dapat dipastikan, mengingat UPS dan FedEx merupakan dua perusahaan kargo udara terbesar di dunia. FedEx memiliki 28 unit pesawat MD-11, sedangkan UPS tercatat mengoperasikan 27 unit sebelum kecelakaan di Kentucky terjadi.
UPS menyampaikan pihaknya telah menyiapkan rencana alternatif agar layanan tetap berjalan lancar. “Keselamatan karyawan dan masyarakat menjadi prioritas utama kami,” tulis pernyataan perusahaan tersebut.
Pesawat yang mengalami kecelakaan merupakan tipe MD-11F dengan tiga mesin, yang pertama kali digunakan pada 34 tahun lalu oleh Thai Airways sebagai pesawat penumpang, kemudian dialihfungsikan menjadi pesawat kargo UPS pada 2006. MD-11 dikembangkan oleh McDonnell Douglas sebelum bergabung dengan Boeing pada 1997. Produksi tipe ini berakhir pada 2000 dan layanan penumpangnya dihentikan sepenuhnya pada 2014.
Menurut laporan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), insiden bermula ketika mesin sebelah kiri terbakar dan terlepas dari sayap saat pesawat sedang lepas landas. Pesawat tersebut membawa 38.000 galon atau sekitar 144.000 liter bahan bakar menuju Hawaii, yang memperbesar skala kebakaran setelah kecelakaan terjadi. (P-Gio R)
No Comments