30 C
Jakarta
Saturday, June 21, 2025

    Perang Israel-Iran adu taktik Rising Lion vs True Promise

    Terkait

    PRIORITAS, 20/6/25 (Jakarta): Perang antara Israel dan Iran sudah berlangsung delapan hari, setelah masing-masing negara melancarkan operasi militer berskala besar.

    Pada Jumat (13/6/25), Israel meluncurkan operasi rahasia bernama Rising Lion (Kebangkitan Singa) ke Iran, yang diberitakan sebagai serangan paling presisi dan strategis dalam sejarah konflik modern Timur Tengah.

    Tak lama kemudian, Iran membalas lewat operasi balasan bersandi True Promise III (Janji yang benar), yang melibatkan ratusan peluru kendali (rudal) dan drone ke wilayah Israel.

    Kedua operasi ini memperlihatkan dua kemampuan militer yang sangat berbeda. Demikian seperti dikutip Beritaprioritas.com dari CNBC Indonesia, hari Jumat (20/6/25).

    Israel mengandalkan kekuatan intelijen, infiltrasi, dan serangan kejutan puluhan pesawat jet tempur, sementara Iran lebih memilih jalur serangan rudal langsung sebagai bentuk balasan atas serangan Israel tersebut.

    Operasi Rising Lion

    Operasi militer Israel ini dilakukan dengan aksi serangan besar-besaran ke fasilitas nuklir, pabrik rudal, dan juga menargetkan pejabat militer Iran.

    Dengan menggabungkan infiltrasi dari intelijen Mossad, serta menggunakan drone, dan mengerahkan sekitar 200 pesawat tempur, Militer Israel berhasil menyerang sekitar 100 target dengan sangat presisi.

    Target kunci yang berhasil diserang meliputi sistem pertahanan udara Iran, target strategis di dekat kota Teheran dan fasilitas nuklir yang berada di kota Natanz, Isfahan dan Fordow.

    Selain fasilitas militer dan nuklir, operasi ini juga berhasil melumpuhkan beberapa petinggi Garda Revolusi Iran, sekitar 10 ilmuwan nuklir Iran, dan lebih dari 200 warga sipil menurut Menteri Kesehatan Iran.

    Operasi True Promise III

    Setelah Israel berhasil menyerang Iran Jumat (13/6/25), keesokan harinya Iran langsung melancarkan serangan balasan dengan menembakkan ratusan rudal balistik dan drone ke wilayah Israel, termasuk ke ibu kota Israel, Tel Aviv.

    Operasi ini terlihat sebagai serangan balasan terbuka, tanpa didahului inflitrasi intelijen seperti yang dilakukan Israel.

    Target serangan ini mencakup fasilitas militer dan perkotaan, namun tingkat efektivitas serangan tersebut diprediksi jauh lebih rendah dibandingkan operasi Rising Lion yang dilakukan Israel.

    Menurut pemerintah Israel, serangan Iran ini menewaskan setidaknya 25 warga sipil, serta banyak misil yang mengenai apartemen, universitas, dan rumah sakit warga sipil.

    Belum diketahui pasti kapan Israel-Iran ini akan damai. Begitupun pemenangnya, juga masih belum jelas.

    Walaupun di atas kertas Israel tampak lebih unggul. Tetapi Iran juga berusaha mengimbangi dengan serangan balasan, mengandalkan rudal balistik.

    Kedua negara ini mungkin saja penganut paham pepatah Latin: “Si vis pacem, para bellum”, yang berarti “jika kamu ingin perdamaian, bersiaplah untuk perang”.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini