PRIORITAS, 15/4/25 (Paris): Pihak berwenang Spanyol dan Jerman menangkap empat tersangka yang terkait dengan kelompok teroris Hizbullah, Lebanon. Mereka memperoleh bahan-bahan yang dapat diubah menjadi senjata, untuk menargetkan lokasi sipil dan militer di Israel dan Eropa.
“Pihak berwenang Eropa telah membongkar jaringan penyelundupan terkait dengan Hizbullah, yang menyelundupkan komponen pesawat tak berawak dari Eropa ke Lebanon, sehingga berpotensi memungkinkan serangan terhadap Israel”, kata harian Prancis Le Figaro seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews hari Selasa (15/4/25).
Penyelidikan ini sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2024 di Catalonia, dan kemudian pihak keamanan mulai menangkap para tersangka hingga awal bulan April tahun 2025 ini.
Petugas intelijen mendeteksi telah terjadi pembelian material dalam jumlah besar terkait dengan produksi drone atau pesawat udara nirawak (UAV).
Para pejabat memperkirakan komponen yang disita dapat digunakan untuk merakit ratusan—atau bahkan ribuan—drone, yang mampu membawa beberapa kilogram bahan peledak.
Barang-barang yang disita termasuk sistem kendali elektronik, baling-baling, mesin berbahan bakar bensin dan listrik, serta bahan baku untuk badan dan sayap drone.
Teroris Lebanon
Upaya terkoordinasi antara otoritas Spanyol dan Jerman berhasil menangkap empat tersangka pada 14 Juli 2024, dua lainnya di Barcelona, satu di dekat Badalona, dan satu lagi di Salzgitter, Jerman.
Kedua tahanan Barcelona dibebaskan berdasarkan pembatasan hukum, sementara tersangka Badalona, yang diidentifikasi sebagai Firas AH berusia 38 tahun, masih ditahan.
Pengadilan Spanyol menyatakan ia adalah bagian dari sel teroris Libanon yang beroperasi di Spanyol dan Jerman, yang memiliki hubungan dengan Hizbullah. Ia dituduh memperoleh bahan-bahan yang dapat diubah menjadi senjata untuk menargetkan lokasi sipil dan militer di Israel dan Eropa.
Seorang hakim Spanyol menegaskan komponen yang diselundupkan itu, ditujukan untuk Lebanon tanpa rencana untuk menyerang target-target Eropa.
Le Figaro melaporkan kelompok itu berencana untuk mengirim sejumlah besar bahan perakitan pesawat nirawak melalui laut ke Lebanon, yang menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan regional.
Konspirasi aksi teroris
Penyelidikan diperluas lebih lanjut dan pada tanggal 1 April, polisi Spanyol menangkap tiga tersangka lagi di apartemen Barcelona.
Dua orang dibebaskan dengan pembatasan, yang ketiga dipenjara dan didakwa dengan keanggotaan organisasi kriminal, pembiayaan kegiatan terlarang, dan perdagangan dokumen palsu.
Pada tanggal 4 April, dinas intelijen domestik Prancis menangkap seorang tersangka yang tidak disebutkan namanya, dengan tuduhan konspirasi untuk melakukan aksi teroris.
Selain itu, sebelumnya pada tanggal 3 Maret, unit kontraterorisme Inggris menahan dua orang pria, berusia 35 dan 39 tahun, di London utara atas dugaan menjadi anggota Hizbullah.
Salah satu dari mereka juga menghadapi tuduhan merencanakan dan membiayai operasi teroris. Keduanya dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu persidangan yang dijadwalkan pada bulan Juli.
Pihak berwenang meyakini beberapa pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak yang diselundupkan, sudah diluncurkan ke Israel. (P-Jeffry W)