PRIORITAS, 7/7/24 (Jakarta): Mahfud MD memberikan amanat yang bijak. Mantan Menko Polhukam sekaligus Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3, ini menyebut, sekarang pemilihan umum sudah selesai.
Karena itu, menurut Mahfud, pihak yang kalah harus mengakui kemenangan calon presiden-wakil presiden terpilih dan tidak perlu marah-marah.
Demikian pesan yang ia sampaikan saat memberikan tausiah dalam peringatan Tahun Baru Hijriah 1446 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
“Pemilu? Selesai, ya sudah. Yang menang harus diakui, (yang kalah) jangan marah-marah melulu, enggak bisa. Itu tidak berkeadaban namanya,” kata Mahfud, Minggu (7/7/24).
Kembali membangun peradaban
Selanjutnya Mahfud mengatakan, meskipun seorang calon merasa menjadi yang paling hebat, tetapi kenyataannya ia tidak dipilih oleh rakyat.
Karena itu, pihak yang kalah harus mengakui calon terpilih dan selanjutnya kembali membangun peradaban.
“Apapun variasi yang mendekati, itu harus kita akui, lalu apa? Mari membangun peradaban,” tutur Mahfud.
Guru besar Ilmu Hukum Tata Negara itu, menambahkan, Pemilu merupakan salah satu bentuk keadaban manusia dalam membangun pemerintahan.
Baru laksanakan tiga sila
Lebih lanjut Mahfud nengatakan, Indonesia sudah melaksanakan tiga sila dalam Pancasila. Yakni Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, serta Persatuan seluruh rakyat Indonesia.
Namun, sila keempat mengenai kebijaksanaan dalam musyawarah dan perwakilan serta sila kelima keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia belum dilaksanakan.
Padahal, kelima sila itu menjadi modal untuk mencapai Indonesia emas pada 2045 atau saat negara ini berusia 100 tahun.
“Terkadang keadilan itu diperjualbelikan. Itu yang penting kita bangun dorong pemerintahan dari seluruh jajaran,” ujar Mahfud MD. (P-KPS/jr) — foto ilustrasi istimewama