26.2 C
Jakarta
Friday, February 21, 2025

    Pasca-insiden premanisme, Polres Tangsel dan UPTD PPA lakukan konseling di TK Little Bee House

    Terkait

    PRIORITAS, 18/2/25 (Tangerang Selatan): Pasca-insiden aksi premanisme terhadap guru dan murid-murid yang sedang latihan marching band, Kepolisian Resort Tangerang Selatan (Polres Tangsel), melalui Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim), mengunjungi Sekolah TK Little Bee House di Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu. Kunjungan dilakukan bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Tangerang Selatan, pada Senin (17/2/25).

    Dalam keterangan pers yang dibagikan Humas Polres Tangerang Senin malam tadi disebutkan, kunjungan itu dilakukan dalam rangka melakukan konseling dan screening terhadap anak-anak dan guru sekolah tersebut. Tujuannya guna mengidentifikasi kondisi psikologis mereka pasca-insiden pengancaman dengan senjata tajam dan pengrusakan oleh dua orang pelaku pada Jumat (14/2/25) pekan lalu.

    Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alvino Cahyadi, S.I.K., menjelaskan, kegiatan ini merupakan perintah dari Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang, SH., SIK., MSi sebagai bagian dari upaya pemulihan psikologis para korban. Pemulihan lebih dikhususkan kepada anak-anak yang diduga terdampak dari tindak pidana (aksi premanisme) yang dilakukan oleh kedua tersangka.

    “Kami dari Unit PPA Satreskrim Polres Tangsel bersama dengan Camat, Lurah, dan Koramil, mendampingi UPTD PPA Kota Tangerang Selatan melakukan konseling terhadap anak-anak TK maupun guru yang diduga mengalami dampak akibat tindak pidana yang baru-baru ini terjadi di sekitar TK ini,” ujar AKP Alvino Cahyadi di TK Little Bee House.

    Unit PPA Satreskrim Polres Tangsel bersama Camat, Lurah, dan pihak Koramil, mendampingi UPTD PPA Kota Tangsel memberikan konseling dan melakukan screening di Sekolah TK Little Bee House pasca-insiden aksi premanisme saat anak-anak sekolah tersebut latihan ‘marching band’. (Humas Polres Tangsel)

    Kepala UPTD PPA Kota Tangsel, Tri Purwanto, mengungkapkan, screening dilakukan oleh tiga psikolog dengan tujuan mengklasifikasikan tingkat dampak psikologis yang dialami oleh anak-anak dan guru, baik dalam kategori ringan, sedang, maupun berat. Hasil dari screening awal ini akan menjadi dasar untuk pemeriksaan psikologi lanjutan jika diperlukan.

    Sementara itu, kegiatan screening yang dilakukan Polres Tangsel dan UPTD PPA mendapat apresiasi dari Kepala Sekolah TK Little Bee House, Ria. Ia juga mengapresiasi gerak cepat Polres Tangsel menangkap pelaku. “Alhamdulillah, atas kejadian kemarin, Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang bertindak cepat untuk menangkap pelaku. Hari ini, kami dikunjungi untuk menindaklanjuti kondisi anak-anak yang mungkin mengalami trauma,” ujar Ria.

    Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Polres Tangsel dan UPTD PPA atas kepedulian mereka dalam menangani kasus ini.

    “Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas respon cepat Polres Tangsel dalam melakukan pendalaman kasus ini. Terima kasih juga kepada UPTD PPA Kota Tangsel yang telah melakukan screening serta akan melanjutkan konseling bagi yang memerlukan. Semoga anak-anak Indonesia, anak yang terlindungi,” ucapnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pemerasan disertai pengrusakan dan pengancaman menggunakan senjata tajam di dekat perumahan Permata Pamulang, Tangsel, itu langsung direspon Polres Tangerang. Dua orang pelaku yang memeras, mengancam dan merusak peralatan marching band anak-anak sekolah yang sedang latihan, langsung diburu dan ditangkap tim satreskrim Polres Tangsel dan Polsek Cisauk.

    Saat ini kedua pelaku yang ditengarai sebagai preman tersebut sudah dalam penanganan Polres Tangsel. Peristiwa ini menarik perhatian warga karena sempat viral di media sosial pada akhir pekan lalu. (P-ht)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini