29.2 C
Jakarta
Sunday, August 24, 2025

    “Panggil Aku Ayah” adaptasi film Korea, gambarkan penagih utang juga manusia

    Terkait

    PRIORITAS, 5/7/25 (Jakarta): Selama ini, debt collector atau penagih utang selalu dikaitkan dengan premanisme atau dunia kriminal. Tingkah laku mereka dalam menjalankan profesi memang lebih sering meresahkan. Masyarakat pun seperti memusuhi mereka.

    Tapi, dalam film “Panggil Aku Ayah”, kesan seram tentang penagih utang ditampilkan dalam sisi lain, sisi humanis. Film produksi Visinema Studios tersebut ingin mengirim pesan bahwa penagih utang juga manusia.

    Debt collector ini buat mereka adalah tugas, pekerjaan juga. Tapi kalau kita mau lihat lebih dalam lagi, menariknya adalah mereka juga manusia yang harus tinggal jauh dari keluarganya, mencari nafkah, keluarganya sedang menanti bapaknya mencari nafkah,” kata Aktor Terbaik FFI 2024, Ringgo Agus Rahman, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (4/7/25), dikutip Beritaprioritas Sabtu (5/7/25).

    Adaptasi film Korea

    Berperan sebagai Dedi, Ringgo mengatakan dirinya sampai harus berlangganan sebuah platform video streaming untuk bisa menonton film aslinya dari Korea Selatan yang berjudul “Pawn”. Itu juga untuk bisa memahami karakter tokoh yang amat kontras dengan dirinya dan memahami alur kisah secara keseluruhan.

    Uniknya, ia menilai bahwa sosok penagih utang lebih lekat dengan kehidupan masyarakat di Indonesia. Hal itu karena banyaknya kasus yang melibatkan profesi tersebut berseliweran di media sosial.

    Sosoknya semula digambarkan sebagai orang menyeramkan dan gemar main kekerasan di dalam film ini. Menurutnya akan jauh lebih disorot sebagai seseorang yang berjuang keras demi anak, yang bahkan tidak punya hubungan darah dengannya.

    Selain Ringgo Agus Rahman, film ini didukung antara lain Boris Bokir, Myesha Lin, Sita Nursanti, dan Tisa Biani, dengan sutradara peraih Piala Citra, Benni Setiawan.

    Sutradara Benni Setiawan menjelaskan visinya bahwa ia berupaya mempertahankan pesan utama, tetapi dengan nilai-nilai kebudayaan lokal yang lebih relevan dengan penonton Indonesia.

    Perubahan-perubahan yang muncul dalam diri Dedi dan tokoh lainnya akan memunculkan suatu pemikiran bahwa penagih utang juga merupakan manusia dan bagian dari suatu keluarga. Alur cerita akan semakin asyik untuk diikuti karena Ringgo dan para pemain lain akan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dan budaya yang melekat pada masyarakat Indonesia, khususnya suku Sunda dari Jawa Barat.

    Kabarnya, “Panggil Aku Ayah” akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 7 Agustus 2025 mendatang. (P-Rebecca WT)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini