PRIORITAS, 2/10/24 (Tel Aviv): Eskalasi perang di Timur Tengah kini terjadi. Usai Israel menewaskan Pimpinan Hizbullah bersama seorang komandan militernya, serta membunuh satu lagi dedengkot Korps Garda Revolusi Islam Iran, terjadilah serangan ke arah Tel Aviv dan sekitarnya.
Terkait itulah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji musuh bebuyutannya, Iran, akan membayar mahal atas serangan ratusan Rudal yang menargetkan negaranya pada Selasa (1/10/24) malam.
Sementara seorang Penasihat keamanan Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, menyatakan, Iran akan segera mendapat konsekuensi berat akibat serangan yang dilakukan ke Israel.
Di Tel Aviv, Netanyahu menyatakan Iran akan membayar mahal harga atas serangan ini.
“Iran melakukan kesalahan besar malam ini – dan mereka akan membayar harganya,” ujar Netanyahu di awal pertemuan politik-keamanan Israel di Tel Aviv seperti dikutip Reuters.
Dilaporkan, pernyataan Netanyahu itu merespons langkah Iran yang menembakkan ratusan Rrudal hingga memicu sirene peringatan di seluruh penjuru Israel meraung kencang sampai membuat warga mengungsi mencari perlindungan.
Sebaliknya, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan, serangan tersebut pembalasan atas pembunuhan para pemimpin milisi pro Teheran seperti pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang tewas imbas gempuran Israel di Lebanon pada akhir pekan lalu.
Dikatakan juga, serangan Rudal tersebut bentuk pembelaan terhadap Israel yang terus melancarkan agresi ke Jalur Gaza Palestina dan kini mulai meluas ke Lebanon.
Tidak ada yang terluka
Sementara itu, Militer Israel mencatat Iran menembakkan lebih dari 180 Rudal Balistik ke Israel. Sirene berbunyi di seluruh Israel. Ledakan juga terdengar hingga wilayah pendudukan Israel, Yerusalem, Tepi Barat, serta lembah Sungai Yordan.
Dilaporkan, warga Israel berbondong-bondong masuk ke tempat perlindungan bom, dan para reporter di televisi nasional berbaring di tanah saat siaran langsung.
Pihak IRGC menuturkan pasukannya menggunakan Rudal hipersonik Fattah untuk pertama kalinya dalam serangan ke Israel. Iran mengeklaim sebanyak 90 persen rudal tersebut berhasil mengenai sasaran di Israel.
Sebaliknya, pihak Militer Israel menyatakan, tidak ada yang terluka dari serangan tersebut. Mereka bahkan dapat menghitung jumlah Rudal Balistik yang ditembakkan.
Iran akan mendapat konsekuensi berat
Dari Washington dilaporkan, Amerika Serikat mengutuk serangan ratusan Rudal Balistik Iran ke Israel pada Selasa (1/10/24). Penasihat keamanan AS, Jake Sullivan, mengatakan, Iran akan segera mendapat konsekuensi berat akibat serangan yang dilakukan ke Israel.
“Ini adalah eskalasi signifikan yang dilakukan Iran. Ini telah menjadi peristiwa yang penting. Kami telah menjelaskan bahwa akan ada konsekuensi yang berat atas serangan ini. Kami akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkannya,” kata Sullivan saat diwawancarai wartawan Gedung Putih dilansir Reuters, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Memang Sullivan tidak merinci konsekuensi apa saja yang akan diterima Iran imbas serangan ini. Namun, ia tetap menyatakan dukungan AS terhadap Israel untuk melakukan serangan balasan kepada Iran. AS tidak akan mendesak Israel untuk menahan serangan balasan seperti yang dilakukan usai Iran menyerang Israel dengan rudal dan drone pada April 2023 lalu.
Biden: AS sepenuhnya dukung Israel
Terpisah, Presiden AS, Joe Biden, juga mendukung upaya serangan balasan Israel kepada Iran. Saat ini, presiden berusia 81 tahun itu juga tengah berdiskusi dengan sejumlah pejabat Israel terkait upaya ini. Selain itu, ia juga berencana bertemu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk berdiskusi terkait hal tersebut.
“Amerika Serikat sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya mendukung Israel,” kata Biden.
Trump: Iran ekspor teror
Sedangkan calon Presiden AS, Donald Trump, juga ikut mengutuk serangan Iran ke Israel. Ia mengatakan, Iran saat ini sudah menyebar teror ke seluruh dunia dengan turut meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
“Iran telah mengekspor teror ke seluruh dunia dan hal itu telah menjadi masalah. Seluruh Timur Tengah telah menjadi masalah,” ujar Trump.
Membalas lebih kejam
Sementara itu, serangan Rudal Iran ke Israel ini menuai respons dari para pengamat. Seorang analis Timur Tengah di Johns Hopkins School for Advanced International Studies Washington, Laura Blumenfeld, menilai Israel akan memberi balasan yang lebih kejam kepada Iran imbas serangan ini.
“Serangan rudal Iran memberi lampu hijau bagi serangan balasan oleh Israel yang berpotensi menjadi pukulan telak terakhir yang telah dicari Perdana Menteri Netanyahu selama bertahun-tahun,” kata Laura Blumenfeld. (P-jr) — foto ilustrasi istimewa