PRIORITAS, 3/7/25 (Tel Aviv): Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tetap bersikeras untuk memberantas total kelompok militan Hamas, meskipun Presiden Amerika Serikat menyatakan, Israel telah menyetujui gencatan senjata selama 60 hari di Gaza.
“Kami akan menyelamatkan semua sandera dan melenyapkan Hamas. Kelompok bersenjata itu tidak akan ada lagi. Kami akan menghancurkan mereka sampai ke akar-akarnya,” ujar Netanyahu pada Rabu (2/7/25).
Pernyataan keras itu muncul usai Presiden AS, Donald Trump, mengungkapkan sehari sebelumnya, Israel telah menyetujui syarat-syarat untuk gencatan senjata selama dua bulan di Gaza. Meski begitu, pemerintah Israel belum memberikan respons resmi atas pernyataan Trump tersebut.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, sebelumnya membenarkan, Tel Aviv telah menerima usulan gencatan senjata yang disampaikan oleh Steve Witkoff, utusan khusus Presiden Trump untuk kawasan Timur Tengah, seperti diberitakan oleh Beritasatu.com.
“Kami serius dalam upaya mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata. Tujuan kami adalah memulai negosiasi tidak langsung sesegera mungkin,” ucap Saar.
Hamas menyatakan masih menelaah proposal gencatan senjata terbaru yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir. Dalam pernyataannya, kelompok tersebut menegaskan, mereka hanya akan menyetujui kesepakatan yang dapat menghentikan serangan militer Israel, menjamin penarikan pasukan dari Gaza, serta memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.
Tidak terdapat perubahaan yang besar
Walaupun isi lengkap proposal belum diumumkan ke publik, sumber Palestina yang mengetahui jalannya negosiasi menyebut, tidak terdapat perubahan besar dibandingkan tawaran sebelumnya dari Amerika Serikat. Dalam kerangka gencatan senjata selama 60 hari tersebut, Hamas dikabarkan akan membebaskan sekitar separuh dari sandera yang mereka tahan, sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tahanan Palestina oleh Israel.
Di tengah ketidakjelasan realisasi gencatan senjata, konflik bersenjata di Gaza terus berlangsung. Otoritas kesehatan setempat melaporkan sedikitnya 139 korban jiwa dalam 24 jam terakhir akibat serangan Israel, termasuk Direktur Rumah Sakit Indonesia, Marwan Al-Sultan, yang memimpin salah satu rumah sakit utama di Gaza utara.
Pada malam Kamis (2/7/25), militer Israel mengeluarkan instruksi evakuasi terbaru bagi penduduk di tiga area di Kota Gaza, mengimbau mereka untuk pindah ke wilayah Mawasi yang terletak di bagian selatan.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, menyampaikan, operasi militer di kawasan tersebut berlangsung dengan intensitas tinggi dan akan terus menargetkan titik-titik yang dicurigai sebagai lokasi peluncuran roket ke arah Israel.
“Upaya penindakan terhadap kelompok bersenjata akan terus dilakukan dan diperluas hingga ke pusat kota, termasuk seluruh kawasan permukiman warga,” tegasnya. (P-Zamir)