PRIORITAS, 21/5/25 (Manchester): Sang maestro lini tengah, Kevin De Bruyne resmi menjalani laga kandang terakhirnya bersama Manchester City melawan Bournemouth Bournemouth, Rabu (21/5/25) dini hari WIB. Dalam momen yang penuh haru di Etihad Stadium, gelandang asal Belgia itu menerima penghormatan istimewa dari klub dan para pendukungnya setelah hampir satu dekade mengabdi.
Momen penuh emosional itu membuat sang arsitek Pep Guardiola tak kuasa menahan air mata. Guardiola menyebut perpisahan De Bruyne sebagai hari yang sedih. De Bruyne yang kini berusia 33 tahun telah mengukir sejarah panjang bersama City selama satu dekade terakhir.
“Semua orang melihat betapa orang-orang dari Manchester City terhubung dengannya dan keluarganya dan betapa besar cinta yang mereka miliki,” kata Guardiola dilansir BBC. Gelar-gelar itu menyenangkan dan semua yang telah ia capai, tetapi ketika Anda pergi setelah 10 tahun dengan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar ini. “Tidak ada yang lebih baik dari itu. Ini adalah hari yang menyedihkan dan ia akan dirindukan,” imbuh Guardiola.
Meraih 16 medali juara
Selama membela City, De Bruyne telah meraih 16 medali juara dan menjadi salah satu pemain terpenting dalam sejarah klub. Kesetiaannya selama sepuluh tahun membuatnya tidak hanya dikenang karena prestasi, tetapi juga karena hubungan kuat yang dibangun dengan para penggemar dan komunitas klub.
De Bruyne bergabung dengan Manchester City pada 2015 dari VfL Wolfsburg dengan nilai transfer mencapai £55 juta paun, saat itu menjadi pembelian termahal dalam sejarah klub. Sejak saat itu, ia menjadi sosok kunci dalam dominasi City di kancah domestik maupun Eropa.
Sepanjang kariernya di Etihad, De Bruyne mencatatkan 421 penampilan, mencetak 108 gol, dan mengukir 177 assist. Ia membantu klub meraih 19 trofi, termasuk enam gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions, yang menjadi bagian dari pencapaian treble winners musim 2022/2023.
Usai peluit akhir dibunyikan, seluruh stadion memberikan penghormatan. Pemain, staf, dan fans memberikan tepuk tangan meriah bagi sang gelandang. Guardiola menyatakan penghargaan terbesar kepada De Bruyne ialah cinta dan rasa hormat yang ia terima dari keluarga besar Manchester City.
Puncak momen haru terjadi saat De Bruyne kembali ke lapangan bersama istri dan anak-anaknya usai pertandingan. Ia disambut dengan guard of honour dari rekan-rekan setimnya.
Sebuah tayangan video berisi momen-momen terbaiknya selama 10 tahun diputar di layar stadion, disertai pesan-pesan dari mantan rekan seperti Sergio Aguero, Vincent Kompany, Raheem Sterling, dan Pablo Zabaleta.
Sambutan De Bruyne
Saat memberikan pidato perpisahan di tengah lapangan, De Bruyne tampak menahan air mata. Dari sisi lapangan, Guardiola terlihat tersentuh dan air mata tak terbendung.
“Saya pikir saya telah melihat stadion yang penuh, semua orang berada di sini untuk mengucapkan selamat tinggal,” kata De Bruyne di tengah lapangan, seperti dikutip dari situs resmi klub.
“Jadi saya pikir itu sudah cukup untuk menggambarkan apresiasi yang diberikan para penggemar kepada saya. Saya tidak benar-benar tahu bagaimana menjelaskan emosinya, tetapi itu benar-benar luar biasa.”
City mengabadikan nama De Bruyne sebagai nama salah satu jalan di kawasan akademi klub dan meresmikan mozaik khusus. Tak hanya itu, sebuah mural besar bergambar dirinya juga telah terpampang di Northern Quarter, salah satu sudut ikonik di kota Manchester. (P-wr)