AHY menjelaskan, penggunaan alat berat secara tergesa-gesa justru dapat merusak struktur reruntuhan dan meningkatkan risiko kegagalan evakuasi.
“Kemungkinan survival ratenya atau keselamatannya bisa lebih kecil lagi kalau terlalu dipaksakan dengan alat berat tersebut,” bebernya.
Ia menegaskan, tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi korban yang tertimbun selama beberapa hari pasca runtuh.
Dalam catatan terbaru hingga Senin (6/10/25) pagi, korban meninggal telah mencapai 58 orang, termasuk lima bagian tubuh yang ditemukan di antara reruntuhan.
Dari total 156 korban, sebanyak 104 orang berhasil diselamatkan, sementara operasi pencarian masih berlangsung di beberapa titik lokasi. (P-Khalied M)
No Comments