Tonton Youtube BP

Masih ada guru digaji Rp300.000 per bulan, Komisi X DPR: Tidak manusiawi

Armin Mandika
18 Sep 2025 17:30
2 minutes reading

PRIORITAS, 18/9/25 (Jakarta): Kesejahteraan guru honorer di Indonesia yang masih jauh dari kata layak, disorot Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani. Pasalnya, masih ditemukan guru honorer yang digaji Rp300.000 per bulan yang seharusnya menjadi perhatian dari pemerintah. Demikian informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Rabu (18/9/25)

Adanya sorotan terhadap kesejahteraan guru honorer itu, disampaikan dalam rapat kerja Komisi X bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Abdul Mu’ti, pada Senin (15/9/25).

“Guru honorer kita masih menerima Rp300.000 per bulan, angka yang jelas tidak manusiawi di era sekarang. Mereka adalah pejuang pendidikan, namun kesejahteraan mereka masih sangat minim,” katnya.

“Kami meminta perhatian khusus dari Presiden agar di tahun 2026 tidak ada lagi guru yang digaji Rp300.000,” katanya lagi.

Pada rapat tersebut, Lalu menekankan pentingnya alokasi anggaran untuk kesejahteraan guru honorer, Program Indonesia Pintar (PIP), dan revitalisasi sekolah. Meski anggaran pendidikan untuk 2026 sudah cukup besar, tetapi pemerintah harus memikirkan solusi untuk menyelesaikan tantangan di dunia pendidikan.

Lebih lanjut kata Lalu revitalisasi sekolah, khususnya yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. “Kondisi sekolah-sekolah kita sangat memprihatinkan. Banyak yang rusak, bahkan masih ada yang tidak memiliki MCK. Ini jelas tidak normal. Anggaran revitalisasi sekolah harus ditingkatkan, setidaknya sama dengan tahun 2025, bahkan lebih. Apalagi Presiden sudah menegaskan, tidak boleh ada sekolah yang bocor, apalagi roboh,” ungkapnya

Menurutnya, Komisi X, akan terus mengawal Kemendikdasmen dalam mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. “Meski anggaran yang ada hari ini terbatas, kami tetap berjuang. Kami yakin selalu ada cahaya di ujung terowongan, dan itu menjadi motivasi kita bersama,” katanya seperti dilansir dari Kompas.com.

Sementara itu Mandikdasmen Abdul Mu’ti mengungkapkan pihaknya mendapat tambahan anggaran sebesar Rp400 miliar untuk tahun 2026, padahal pihaknya meminta tambahan Rp52,9 triliun.

“Dengan demikian, dari usulan tambahan anggaran yang kami sampaikan pada raker (rapat kerja) lalu sebesar Rp52,9 triliun, dengan dipenuhi sebanyak Rp400 miliar, kami masih memerlukan tambahan sebesar Rp52,5 triliun,” jelas Abdul Mu’ti. (P-*r/AM)

 

 

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x