PRIORITAS, 15/12/24 (Jakarta): Pada Desember 2024 ini, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 1,02 juta-1,32 juta orang. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa, dalam keterangan resmi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dikutip Minggu (15/12/24) di Jakarta. Dikatakannya, pemerintah optimistis momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dapat mendongkrak jumlah kunjungan wisman sepanjang 2024.
Ni Luh mengatakan, capaian seperti itu diharapkan akan membantu pemenuhan target batas atas kunjungan wisman ke Indonesia di tahun 2024 ini. Disebutkannya, kunjungan wisman hingga saat ini telah mencapai 11,57 juta kunjungan, dari target batas atas yang dipatok sebesar 14,3 juta.
Untuk wisatawan Nusantara (wisnus), Kemenpar memperkirakan jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan mencapai 78,2 juta di Desember 2024. Ditambahkan dalam keterangan pers, Kemenpar telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pariwisata Nomor SE/1/PP.03.00/MP/2024 tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Tinjau kesiapan pelabuhan Ketapang-Gilimanuk
Sementara itu, pada Sabtu (14/12/24), Wamenpar Ni Luh meninjanu kesiapan pelayanan dan pengamanan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dan Gilimanuk, Jembrana, serta kapal ferry penyeberangan pulau Jawa-Bali.
Dikatakan dalam siaran pers Kemenpar Sabtu, pihak Kemenpar sudah berkoordinasi dengan pihak pelabuhan untuk memastikan kesiapan pelayanan dan pengamanan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Hal itu dianggap penting mengingat kedua pelabuhan tersebut merupakan pintu masuk bagi wisatawan melalui jalur laut, khususnya dalam menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Wamenpar, Ni Luh Puspa, dalam kesempatan itu disebutkan meninjau kesiapan dan kelengkapan sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. “Mulai dari alur kedatangan, ketibaan kapal, kebersihan toilet, monitoring room, customer service, ruang menyusui, hingga posko Natal dan Tahun Baru yang berkolaborasi dengan pihak terkait seperti BMKG, Polri, termasuk Kementerian Pariwisata,” kata Menpar yang mantan jurnalis televisi itu.
Ni luh mengimbau PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP dan lintas sektoral terkait lainnya untuk aktif berkoordinasi dengan pihak BMKG untuk mengantisipasi fenomena cuaca yang sewaktu-waktu bisa berubah. “Sehingga ada kontingensi plan (rencana tanggap darurat, red) apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semua harus siap,” ungkapnya.
Dalam peninjauan tersebut, Wamenpar didampingi Direktur Pengembangan Destinasi I Kemenparekraf/Baparekraf, Sri Utari Widyastuti, dan Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi. (P-ht)