31.3 C
Jakarta
Tuesday, July 15, 2025

    Lani putri Sam Ratulangi wafat, pernah ikut dibuang ke Serui

    Terkait

    PRIORITAS, 13/7/25 (Jakarta): Everdina Augustina Matulanda Ratulangi alias Lani Ratulangi, meninggal dunia pada Sabtu (12/7/25) di Jakarta. Ia tutup usia pada umur 92 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka, bukan hanya bagi keluarga besar Ratulangi, tetapi juga mereka yang mengetahui jejak hidupnya—sunyi, namun menyimpan bagian penting dari sejarah bangsa.

    Lani bukan sekadar anak dari Dr Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi, atau yang kita kenal Sam Ratulangi. Sebagai putri kedua dari tokoh perjuangan nasional itu, Lani turut menjalani masa kecil di bawah tekanan kolonial. Saat Sam dibuang ke Serui oleh penguasa Belanda, Lani ikut serta dalam pengasingan tersebut.

    Selama masa pembuangan itu, Lani merasakan langsung kerasnya hidup di tanah asing. Ia tidak hanya menyaksikan, tetapi mengalami sendiri dampak dari penindasan kolonial terhadap keluarganya. Pengalaman itu menanamkan keteguhan yang kemudian membentuk kepribadiannya.

    Setelah masa pengasingan berakhir, Lani tidak memilih tampil di ruang publik seperti ayahnya. Ia menempuh jalur berbeda. Lani meraih gelar doktor di bidang kimia—sebuah pencapaian langka untuk perempuan Indonesia pada masa itu. Gelar tersebut ia peroleh lewat studi yang panjang dan konsisten.

    Mengabdi di Pertamina

    Selanjutnya, ia mengabdikan hidupnya di lingkungan kerja profesional. Ia bekerja di Perusahaan Pertamina hingga masa pensiunnya. Di sana, Lani dikenal sebagai sosok berdedikasi, teliti, dan tidak banyak bicara soal latar belakangnya sebagai anak pahlawan nasional.

    Kabar kepergiannya disampaikan oleh pihak keluarga melalui pernyataan terbuka. Dalam pesan singkat yang ditujukan kepada para sahabat dan kerabat, mereka memohon doa dan maaf atas segala kekhilafan almarhumah.

    “Terima kasih atas doa, perhatian, dan kasih yang diberikan kepada almarhumah dan keluarga yang ditinggalkan. Kami yang berduka,” tulis keluarga Madja Sugandi, Rano Rahmat Sugandi, Radian Ratungie Sugandi, Ezra Mandira Sugandi, Anjana Demira, Aksara Eisa Madera, Ewaldo Andipo Sugandi, dan Elyshia Nashira Ramandina Sugandi.

    Ucapan tersebut menjadi satu-satunya pernyataan resmi keluarga yang dibagikan kepada publik hingga berita ini ditulis.

    Jenazah Lani akan dimakamkan di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Lokasi pemakaman berada di samping makam ayahnya, Sam Ratulangi, sang Pahlawan Nasional. Pemilihan lokasi tersebut menegaskan kembali kedekatan antara Lani dan sosok ayah yang sangat berpengaruh dalam hidupnya.

    Dengan pemakaman itu, satu fragmen sejarah keluarga besar Ratulangi resmi kembali ke akar. Bukan hanya karena hubungan darah. Tapi juga karena pengalaman bersama dalam masa-masa sulit perjuangan bangsa. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini