PRIORITAS, 21/2/25 (Pamulang, Tangerang Selatan): Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) kedua Radio Pensiunan pada Kamis (21/2/25) yang berlangsung penuh kegembiraan, juga diisi dengan deklarasi organisasi komunitas radio tersebut. Diberi nama “Sahabat Radio Pensiunan”, organisasi atau perkumpulan tersebut berada di berbagai kota di Indonesia.
Pendiri Radio Pensiunan, Asih Teguh, menyebutkan, komunitas tersebut dibentuk untuk membangun jaringan komunikasi yang erat antar pendengar, menyatukan persepsi pendengar, dan mendorong partisipasi aktif pendengar dalam berbagai kegiatan Radio Pensiunan.
Selain itu, untuk memfasilitasi kegiatan yang bersifat sosial dan edukatif serta bermanfaat bagi anggota. Hal yang utama, ujar Asih, adalah menjaga eksistensi Radio Pensiunan agar semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat.
Bersamaan dengan itu Radio Pensiunan memberikan penghargaan kepada Prof. Ermaya Suradinata, sebagai tokoh yang peduli kepada para pensiunan dan diterima langsung di lokasi acara.. Ermaya adalah Ketua Umum Persatuan Pensiunan Indonesia (PPI) yang sebelumnya pernah menjabat Gubernur Lemhanas, Dirjen Departemen Dalam Negeri dan sekarang masih aktif di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Acara HUT kedua Radio Pensiunan yang didukung PT. Alat Bantu Dengar Indonesia (ABDI) dan perusahaan biro perjalanan Graha Indonesia Hebat (GIAT), sungguh meriah dan sumringah. Para pensiunan yang selama ini merasa kesepian, merasa dalam kesendirian, mengaku sangat terhibur dengan adanya Radio Pensiunan, terutama dalam acara temu pendengar seperti ini.
Asmi, seorang pendengar setia Radio Pensiunan dari Sukabumi menyampaikan kegembiaraannya dengan adanya Radio Pensiunan. “Dulu saya merasa sepi sendiri di rumah, Sukabumi. Suami sudah tiada. Anak-anak sibuk dengan kerja dan keluarga di Jakarta. Saya mengerti, seperti semua orang tua lainnya memahami. Sendiri sepi, sekarang tidak merasakan lagi. Hari-hari saya mendengarkan Radio Pensiunan, kalau pagi disapa penyiar Doudy Joun, rasanya senang sekali,” ungkapnya.
“Saya menyanyi, direkam, kirim ke studio dan diudarakan. Betul-betul terhibur,” katanya lagi. Ia mengaku selalu hadir setiap ada kumpul-kumpul pendengar Radio Pensiunan. “Bukan hanya yang skala besar tapi kumpul di rumah pendengar lainnya pun saya datang. Ketawa-ketiwi, nyanyi dan biasalah makan-makan,” ungkap Asmi yang pernah berencana beli rumah di samping Studio 1 Radio Pensiunan, alasannya biar dekat studio. “Nggak jadi. Mahal sekali,” katanya tertawa dan memilih beli rumah di Cibubur, Jakarta Timur.
Untuk urusan hiburan, seperti biasa panitia hanya menyediakan musik pengiring sebagai hiburan. Penyanyinya sudah banyak, yaitu para pendengar yang setelah pensiun punya waktu banyak sehingga hari-hari diisi dengan latihan menyanyi, menyanyi dan menyanyi.
Urusan nada naik turun, tiba-tiba overtone, keluar dari jalur, bersyukur pemain orgen, Dhea Alam, yang punya pengalaman menjadi pengiring Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sudah sering mengiring pendengar Radio Pensiunan menyanyi. “Kita maklumi tapi harus terus waspada,” kata Dhea seraya tertawa.
“Yang nyanyi musik pengiring kemana dan nyanyi kemana, nggak selaras, mungkin ada masalah dengan pendengaran, silakan cek ke laboratorium ABDI sekarang juga,” kata Aldian Norman, penyiar Studio 7 Radio Pensiunan Bandung yang bertugas memandu acara bersama Ellen Pratiwi dari Studio 10 Surabaya.
Dalam acara HUT kedua Radio Pensiunan, PT ABDI, memang menyiapkan Mobil Laboratorium Bergerak di lokasi parkir Edupark untuk pemeriksaan pendengaran para pendengar Radio Pensiunan secara gratis.
Ada pendengar setia Radio Pensiunan yang juga penyanyi profesional ikut menghibur, Maharani Kahar. Selain itu juga ada Ria Enes yang sangat dikenal para pensiunan karena pada zamannya dikenal dengan pemilik Boneka Susan. Penyanyi Johan Untung tiba-tiba muncul di tengah acara menambah kemeriahan suasana. Apalagi Johan dan Maharani adalah teman akrab saat awal berkarir menyanyi di Surabaya.
“Maharani ini biyen meh dadi pacarku. Tapi aku keburu mangkat nang Jakarta. (Maharani ini dulu mau sempet bakal jadi pacarku tapi saya keburu ke Jakarta). Tapi kemudian dia menikah dengan suaminya yang juga namanya Untung,” kata Johan Untung, seraya disambut Maharani, “Jangan buka rahasia.”
Semua tertawa menonton keakraban Johan dan Maharani. Kemudian mengalunlah duet Johan Untung dan Maharani Kahar mendendangkan lagu Bunga Anggrek yang pernah dipopulerkan duet Emilia Contesa dengan Broery Pesulima.
Pendengar Radio Pensiunan
Dalam catatan Google Analytic sampai tanggal 19 Februari 2025, saat perayaan HUT kedua, Radio Pensiunan sudah didengar oleh 298.662 orang, tersebar di banyak negara dan Indonesia paling banyak, 292.046 orang.
Lainnya ada di Amerika Serikat 1.786 orang, Norwegia 664 orang, Singapura 594 orang, Australia 463 orang, Saudi Arabia 408 orang, Netherlands 314 orang, Malaysia 301 orang, Jepang 238 orang, dan Inggris 217 orang.
Sementara data pendengar melalui PlayStore (Android) mencapai sepuluh ribu lebih pendengar belum termasuk pengguna AppStore atau Iphone. Angka tersebut terus bergerak dan Radio Pensiunan dapat didengarkan di manapun selama lokasi tersebut terdapat jaringan internet.
Selain melalui pesawat handphone, siaran Radio Pensiunan dapat didengar menggunakan laptop atau personal computer (PC) dan pesawat penerima siaran radio internet yang sementara ini baru banyak dijual di luar Indonesia.
Pengembangan program
Asih Teguh mengungkapkan, memasuki usia yang ketiga tahun, melalui banyak diskusi, manajemen Radio Pensiunan mempersiapkan sejumlah langkah untuk mengembangkan program on air dan off air. Dalam analisa manajemen, konsep siaran streaming yang dilakukan sudah sesuai dengan perubahan zaman, cara pendengar dalam mendengarkan radio menjadi acuan menata program siaran.
Menurut Asih, penggabungan radio dengan media sosial menjadi perhatian tetapi tetap mengacu pada kaidah jurnalistik agar materi siaran dapat memberikan pengetahuan berkualitas kepada pendengar.
“Jaringan internet semakin hari dipastikan lebih baik dengan kecepatan dan kualitas lebih tinggi sehingga jangkauan siaran Radio Pensiunan akan lebih luas lagi. Ini semua menjadi perhatian pengelola Radio Pensiunan,” ujarnya.
Dijelaskannya, sebagai bentuk media baru dan stasiun radio baru, Radio Pensiunan membuka diri bekerjasama dengan semua pihak baik promosi maupun para pelajar dan mahasiswa yang ingin belajar seputar media siaran.
Saat ini, Radio Pensiunan yang on air 24 jam nonstop itu, memiliki 13 studio yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Dari studio-studio ini para penyiar Radio Pensiunan menyapa para pendengar.
Mulai dari studio awal di Pamulang, Studio 1 (Utama) Pamulang (Penyiar Rita Sri Hastuti, Ray Wijaya,Puspa dan Agus Awo, Rully Said, Eddy Koko), Studio 2 Tangerang (Mas Gantyo, saat ini untuk sementara diambil alih Studio 11), Studio 3 Manado (Doudy Joun), Studio 4 Bandarlampung (Don Peci), hingga Studio 5 (untuk sementara non aktif karena sedang eveluasi program).
Selain itu, ada juga Studio 6 Palembang (juga sedang dalam evalusi program sementara diambil alih Studio Nol Pamulang), Studiio 7 Bandung (Aldi), Studio 8 Bekasi (Retno, khusus News tetapi sedang dalam evaluasi program), Studio 9 Jatibening Rosi), Studio 10 Surabaya Ellen), Studio 11 Pasar Minggu Jakarta Selatan (Nuning), dan Studio 12 Semarang (Aji).
Menu program yang disiarkan beraneka ragam, ada talkshow, sapa pendengar, dan tentu saja porsi terbesar adalah lagu-lagu nostalgia, mulai dari pop, jazz, rock, blues, baik Indonesia maupun Barat, tak ketinggalan lagu keroncong.
Melalui program-program menarik, bermanfaat dan menggembirakan itu, tak salah jika Radio Pensiunan memproklamirkan diri sebagai “Pabriknya Kebahagiaan”. (P-ht)