Tonton Youtube BP

Komdigi sedang mengkaji ponsel bisa sambung langsung ke internet tanpa BTS

Armin Mandika
22 Oct 2025 16:33
Ekbis 0
2 minutes reading

PRIORITAS, 22/10/25 (Jakarta): Kemungkinan penerapan layanan internet satelit yang bisa terhubung langsung ke ponsel tanpa melalui BTS operator seluler sementara dikaji Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Untuk layanan ini mirip dengan Direct to Cell milik Starlink. Kajian ini dilakukan melalui dokumen Call for Information (CFI) bertajuk “Kajian Regulasi dan Kebijakan Potensi Implementasi Teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D) dan Air-to-Ground (A2G) di pita frekuensi 2 GHz”.

Adapun kajian tersebut disusun oleh Direktorat Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital, Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdigi.

Pemerintah juga membuka konsultasi publik untuk menjaring masukan, data, dan praktik terbaik dari para pemangku kepentingan.

Untuk teknologi NTN-D2D sendiri memungkinkan perangkat seluler terhubung langsung ke satelit tanpa perlu menara BTS. Sedangkan teknologi A2G memungkinkan komunikasi langsung antara pesawat dengan jaringan darat.

Dua-duanya dipandang strategis untuk memperluas jangkauan digital di wilayah terpencil, perbatasan, perairan, serta jalur udara Indonesia. Teknologi memungkinkan internet dapat menjangkau masyarakat di wilayah yang sulit diakses jaringan darat.

“Teknologi ini memungkinkan perangkat seluler berkomunikasi langsung dengan satelit tanpa bergantung pada jaringan terestrial, sehingga berpotensi memperluas konektivitas hingga ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal),” urai Komdigi.

Komdigi menyebut, kajian ini merupakan bagian dari pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital 2025–2029, yang mendukung target RPJMN 2025–2029.

“Pemanfaatan pita frekuensi 2 GHz untuk teknologi NTN-D2D dan A2G diharapkan dapat memperkuat konektivitas nasional, menjaga ketahanan komunikasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital menuju visi Indonesia Emas 2045,” urai Komdigi sebagaimana dikutip dari Kompas.com Rabu (22/10/25).

Bahkan pihak Komdigi juga menyatakan, pihaknya mengajak operator telekomunikasi, penyedia layanan satelit, industri penerbangan, produsen perangkat, akademisi, hingga masyarakat umum untuk berpartisipasi.

Nantinya mereka dapat menyampaikan pandangan terkait peluang teknis, kebutuhan spektrum, model bisnis, maupun kebijakan pendukung teknologi tersebut melalui e-mail ke alamat sat-ins@postel.go.id dan orsat@infradig.komdigi.go.id paling lambat 9 November 2025. (P-*r/am)

 

 

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x