PRIORITAS, 4/5/24 (Jakarta) : Kokoh bersatu tanpa prahara, hidup rukun penuh kasih, merupakan landasan kuat bagi suatu masyarakat untuk hidup dalam damai dan harmoni. Ketika setiap individu mengedepankan persatuan dan kasih sayang, konflik dapat diminimalkan, dan kerukunan dapat terwujud dengan sendirinya.
Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Papua Selatan, John Gluba Gebze dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (4/5).
John pun menuliskan kalimat, Merajuk Beda Menjadi Musik Pertiwi, Bernyanyi Bersama Melantunkan Lagu Penyelaras Sukma. Dijelaskan arti kalimat itu adalah, dalam keberagaman terdapat kekayaan budaya dan seni yang memperkaya kehidupan. Saat berbagai perbedaan dihadapi dengan musik kebersamaan, keindahan tercipta dalam menyatukan jiwa dan semangat.
“Suatu negara yang dipenuhi dengan lagu harmoni akan menjadi tempat yang penuh dengan kebahagiaan dan sukacita. Ketika setiap warga negara turut serta dalam menyanyikan lagu kesatuan, rasa kebanggaan dan kebersamaan semakin terjalin erat,” kata John Gluba Gebze.
Menurut John, kita harus berpijak kokoh tak tergoyahkan, terpatri satu di Satu Pertiwi dan bernaung sejuk di Satu Cakrawala, merupakan kesatuan dan keteguhan dengan pondasi yang tidak mudah digoyahkan dalam membangun sebuah negara.
“Dengan tetap berpegang pada nilai-nilai persatuan, setiap individu dapat merasa terlindungi dan diberkati di bawah bendera yang sama,” tegasnya.
John pun mengutip kalimat, Berhias Pelangi Aneka Warna, Membingkai Bhinneka menjadi Satu, Rukun Bersatu Sepanjang Masa.Hal ini menurutnya, merupakan keberagaman yang dihiasi dengan keindahan sebagai anugerah yang patut disyukuri.
“Saat Bhinneka Tunggal Ika dihiasi dengan pelangi warna-warni, kekuatan persatuan akan senantiasa terjaga, memelihara kerukunan sepanjang masa,” pungkas John. (P-As/wl)