PRIORITAS, 22/6/25 (Batam): Dunia malam Kota Batam kembali diguncang skandal. Klub malam Morena diduga kuat melakukan pelanggaran berat terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan mengeksploitasi pekerja perempuan secara sistematis.
Sejumlah korban mengaku dipaksa tampil vulgar dan melayani tamu di luar kesepakatan kerja awal. “Saya awalnya dijanjikan jadi dancer, tapi dipaksa pakai pakaian minim dan ikut sistem ‘open BO’. Jika menolak, diancam blacklist,” ujar salah satu korban yang identitasnya dirahasiakan.
Ketua Serikat Buruh 1992, Paestha Debora, SH, menegaskan bahwa praktik ini merupakan bentuk eksploitasi seksual terselubung dan melanggar hak-hak dasar pekerja. “Ini pelanggaran serius. Negara tidak boleh tutup mata,” tegasnya.
Sorotan juga tertuju pada agensi rekrutmen berinisial DS, yang diduga tidak legal namun leluasa mengatur dan mengancam para pekerja. Kondisi ini dinilai mencerminkan lemahnya pengawasan dari Disnaker Batam dan aparat penegak hukum.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemkot Batam dan Disnaker belum memberikan tanggapan resmi. Serikat Buruh mendesak pemerintah segera melakukan audit menyeluruh terhadap klub hiburan malam dan menindak tegas praktik yang melanggar hukum dan hak asasi manusia tersebut. (P-Jeff K)
